√ Karate │ 10 Teknik Dasar Karate Beserta Gambarnya
Teknik Karate – Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tenteng teknik dasar yang di gunakan dalam karate , langsung saja kita simak kita simak ulasan berikut ini untuk lebih jelasnya.
10 Teknik Dasar Karate Beserta Gambarnya Bagi Pemula
Berikut ini adalah teknik-teknik yang terdapat dalam karate :
Kihon / Gerakan Dasar Karate
Salah satu teknik dasar dalam karate adalah kihon. Kihon secara harfiah berarti sebagai dasar atau pondasi. Praktisi karate harus menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan juga Kumite. Menguasai Kihon dengan baik berarti praktisi Karate sudah meletakkan sendi dasar dari teknik Karate dengan baik dan juga benar. Sehingga dalam suatu prinsip latihan karate dapat di katakan bahwa tidak ada Kata dan Kumite tanpa adanya Kihon. Teknik kihon sendiri terdiri atas teknik berdiri ( Dachi ), teknik pukulan ( Tsuki ), teknik tangkisan ( Uke ), teknik tendangan ( Geri ), serta teknik sentakan ( Uchi ).
Kata atau Jurus Karate
Menurut Gunawan ( 2007 : 21 ) kata merupakan peragaan jurus yang sudah dibakukan. Kata secara harfiah yang berarti bentuk atau pola.
Teknik di dalam kata adalah penggabungan dari teknik – teknik kihon yang menjadi satu bentuk teknik yang indah serta dinamis. Kata juga merupakan ruhnya Karate, dari kata ini maka dapat membedakan karakter dari masing – masing aliran Karate yang lain . Kata mengandung pelajaran mengenai prinsip bertarung serta teknik – teknik rahasia yang dahsyat dan mematikan. Gerakan – gerakan Kata juga banyak mengandung falsafah – falsafah hidup. Hal – hal penting dari kata yang harus dipahami dan diterapkan oleh seorang praktisi Karate yaitu sebagai berikut :
- Setiap kata memiliki jumlah gerakan serta urutan teknik yang tetap.
- Setiap kata diawali dan diakhiri pada tempat yang sama dan mengikuti garis peragaannya atau embusen.
- Dalam melakukan kata selalu diawali dan diakhiri dengan sikap hormat.
- Setiap kata memiliki irama – irama gerak tertentu, sehingga penghayatan dari masing – masing teknik menjadi mutlak, dibutuhkan .
- Bentuk teknik yang benar, pengaturan napas, kekuatan serta ketajaman teknik, kelembutan, dan tinggi rendahnya kuda – kuda harus dikuasai dengan benar oleh karateka.
Dalam Kata ada yang dinamakan dengan Bunkai. Bunkai merupakan sebuah aplikasi yang bisa dipakai dari gerakan-gerakan dasar Kata.
Kumite atau Pertarungan Karate
Kumite secara harfiah berarti ” pertemuan tangan “. akan tetapi umumnya praktisi Karate mengatakan bahwa kumite adalah merupakan sebagai teknik pertarungan atau perkelahian. Sesuai dengan tingkatannya kumite dapat di bagi menjadi : Gohon Kumite ( Pertarungan lima teknik ), Kihon Ippon Kumite ( pertarungan satu teknik dasar ), Jiyu Ippon Kumite ( Peraturan bebas satu teknik dengan perjanjian ), dan Jiyu Kumite ( Peraturangan bebas ). Untuk kumite yang dipertandingkan dikenal dengan Shiai Kumite atau juga Kumite Pertandingan. Terdapat beberapa peraturan pertandingan Karate yang dikenal antara lain : Peraturan pertandingan WKF ( World Karate Federation ), Peraturan pertandingan JKA ( Japan Karate Association ), serta Peraturan pertandingan Kyokushinkai Karate – do menganut sistem kumite full body contact.
Dachi atau Kuda-kuda Karate
Kuda – kuda atau dachi merupakan gerakan yang paling dasar yang di ajarkan pertama kali ketika belajar karate. Dapat dikatakan bahwa , kuda-kuda merupakan teknik yang paling penting. Karena untuk melakukan suatu pukulan, tendangan atau menangkis, harus diawali dengan gerakan kuda – kuda yang baik dan benar.
Shizen – tai ( Posisi Netral atau Alami )
Posisi berdiri netral atau alami dimana badan tetap santai akan tetapi tetap waspada. Posisi ini berpotensi untuk melakukan gerak yang tidak direncanakan secara khusus, akan tetapi dari posisi ini segala bentuk serangan maupun pertahanan dapat dengan cepat di lakukan, untuk itu maka lutut harus rileks atau santai dan juga tetap fleksibel dengan bobot badan yang seimbang pada kedua kaki. Posisi badan dan kaki berubah dalam berbagai bentuk, namun tetap berdasarkan pada azas kewaspadaan yang rileks atau santai. Berikut ini adalah posisi dalam Shizen – tai :
- Heisoku – dachi ( Posisi siap, tidak resmi )
- Musubi – dachi ( Posisi siap, telapak kaki terbuka )
- Hachiji – dachi ( Posisi kaki terbuka )
- Uchi hachiji – dachi ( Posisi kaki terbuka – terbalik )
- Heiko – dachi ( Posisi sejajar )
- Teiji – dachi ( Huruf ” T ” )
- Renoji – dachi ( Huruf ” L ” ).
Zenkutsu – dachi ( Kuda – kuda Posisi Depan)
Pastikan terdapat ruang yang cukup besar antara kaki depan dan kaki belakang. Rendahkan pinggul. Tekuk lutut depan. Pertahankan kaki belakang supaya tetap lurus. Pastikan pandangan tetap berada kedepan baik itu posisi lurus ke depan maupun pada posisi hanmi. Posisi Zenkutsu – dachi merupakan posisi kuda – kuda yang kuat untuk maju ke depan dan sangat efektif dipakai ketika maju dengan kekuatan. Ini pakai untuk menahan serangan yang datang dari arah depan, namun posisi ini juga kuat untuk melakukan serangan ke arah atas.
Kokutsu – dachi ( Kuda – kuda Posisi Belakang )
Jaga pinggul agar tetap rendah, kemudian tekuk lutut kaki belakang dengan benar, serta mengulurkan kaki maju ke depan. Sikap ini kuat ke belakang dan juga sangat berguna dalam mengeblok. Hal ini merupakan posisi yang ideal untuk memblokir serangan yang datang dari depan dan selanjutnya , dengan mengubah ke sikap depan, untuk memberikan balasan langsung.
Kiba – dachi ( Kuda – kuda Posisi Terbuka Lebar )
Untuk melakukan Kiba – dachi dengan benar, lakukanlah dengan tekuk lutut, menjaga tubuh bagian atas agar tegak lurus ke tanah, serta wajah yang lurus ke depan. Posisi ini kira – kira menyerupai seperti seorang pria yang sedang menunggang kuda. Sikap kaki mengangkang dengan kuat di samping dan dipakai pada saat menerapkan teknik ke samping. Misalnya, empi – uchi ( Serangan siku ) dan uraken – uchi ( Serangan belakang kepalan tangan ) yang dibebaskan dari posisi ini.
Shiko – dachi ( Kuda – kuda Posisi Persegi )
Sikap ini seperti sikap kaki yang mengangkang kecuali kaki diputar keluar pada sudut 45 derajat serta pinggul lebih rendah. Sebuah garis tegak lurus turun dari pusat lutut akan memukul titik tengah antara kaki.
Sanchin – dachi ( Kuda – kuda Posisi Jam Kaca )
Kaki kanan merupakan ringan di belakang kaki kiri sehingga garis horizontal akan menyentuh bagian belakang tumit kaki kiri dan juga bagian depan jempol kaki kanan. Kedua lutut harus membungkuk serta berbalik ke dalam. Menjaga tubuh bagian atas tegak lurus ke tanah dan juga tegang perut bagian bawah. Walaupun posisi kaki relatif sempit, namun sikap ini membuat dasar yang kuat untuk teknik defensive. Dari sikap ini bisa dengan mudah pindah ke sikap yang lain dan yang menuju ke segala arah. Lutut dalam posisi menekuk ke dalam.
Hangetsu – dachi ( Kuda – kuda Separuh Bulan )
Penggabungan Zenkutsu – dachi dengan Sanchin – dachi. Menempatkan kaki hampir sama seperti dalam sikap depan akan tetapi jarak antara kaki hangetsu lebih pendek. Metode ini memaksa lutut ke dalam, yang mirip dengan sikap jam kaca. Sikap ini sangat bermanfaat baik untuk serangan maupun pertahanan, namun cenderung disukai untuk pertahanan.
Neko Ashi – dachi ( Posisi Kaki Kucing )
Untuk melakukan teknik kuda – kuda ini, mulai dari sikap kembali dan juga menarik kaki depan hingga tumit diangkat kemudian bola kaki ringan menyentuh lantai. Lalu putar lutut kaki yang didepan sedikit ke dalam sehingga paha melindungi pangkal paha. Kemudian arahkan kaki belakang ke depan pada sudut 45 derajat dan juga tekuk lutut. Berat badan harus di dukung dengan kaki belakang.Bentuk ini menyesuaikan diri dengan baik untuk gerakan tubuh yang lentur dan juga lincah. Misalnya, gunakan sikap kucing untuk keluar dari jangkauan serangan lawan dan juga serangan balik dengan kaki bagian depan. Ini merupakan sikap yang sangat elastis. Sikap ini harus memberikan kesan membungkuk dari kucing siap untuk musim semi.
Fudo – dachi atau Sochin – dachi
Sikap ini dikenal juga sebagai sochin – dachi. Ini merupakan kombinasi dari sikap depan dan juga sikap kaki mengangkang.
Te-Waza atau Teknik Tangan Karate
Adapun teknik tangan yang digunakan dalam olahraga beladiri karate adalah sebagai berikut :
Ken ( Tangan tertutup atau kepalan )
- Seiken ( Kepalan depan ): dipakai untuk melakukan pukulan ( tsuki ) yang mengenai sasaran atau target bagian depan dua ruas jari yaitu ruas jari tengah serta ruas jari telunjuk.
- Ura – ken ( Kepalan belakang ): pada ura – ken bentuk tangan tetap seiken. Bagian kepalan tangan yang dipakai untuk melakukan serangan adalah bagian belakang atau punggung kepalan, pada bagian atas buku jari telunjuk serta kuku jari tengah. Biasanya dipakai untuk menyerang bagian wajah atau badan bagian samping.
- Kentsui ( Kepalan palu ): disebut juga dengan shutsui ( Tangan palu ) atau tettsui ( Palu besi ). Bentuk kepalan tangan adalah seiken, gunakan bagian bawah dari kepalan yang mengenai sasaran. Lakukan serangan dengan snap / lecutan / sentakan.
- Ippon-ken ( Kepalan satu buku jari ): bentuk kepalan merupakan seiken namun buku jari telunjuk lebih menonjol kedepan dari jari yang lain, tekan bagian samping dengan ibu jari untuk menguatkan. Digunakan untuk menyerang hidung, bagian bawah hidung serta tulang rusuk.
- Nakadaka – ken ( Kepalan ruas jari ): bentuk kepalan seiken, namun buku jari tengah menonjol kedepan. Tahan jari tengah yang menonjol tersebut dengan menggunakan jari telunjuk dan jari manis, serta tekan dari arah bawah dengan ibu jari. Digunakan untuk menyerang bagian – bagian yang sama dengan ippon – ken.
- Hira – ken ( Kepalan ruas jari tangan ke depan ): tekuk semua jari – jari hingga menyentuh telapak tangan. Tekuk jari – jari, hanya ringan kearah bawah. Kemudian tekan dengan ibu jari untuk menguatkan atau tahan pada bagian belakang telapak tangan. Kepalan ini lebih banyak di gunakan untuk menyerang pada bagian bawah hidung ataupun tulang rusuk.
Kaisho ( Tangan terbuka )
- Shuto ( Tangan pisau ): serangan ini dipakai untuk menyerang lengan atau kaki lawan ketika ia menyerang. Hal ini juga efektif dipakai dalam serangan ke pelipis lawan, sisi leher ataupun tulang rusuknya.
- Haito ( Tangan bubungan ): dipakai sisi berlawanan dari tangan dari yang digunakan di shuto.
- Haishu ( punggung tangan ): memakai seluruh permukaan punggung tangan untuk memukul di Haishu. Bagian belakang tangan terutama dipakai untuk memblokir.
- Kumade ( tangan beruang ): dipakai untuk menyeranga wajah dengan baik serta langsung didorong ke depan atau gerakan menyapu ke samping.
- Nukite ( tangan tombak ): ujung jari di nukite dipakai untuk menyerang titik antara mata, ketiak, serta daerah lainnya yang mudah diserang.
- Washide ( tangan elang ) : berguna dalam serangan terhadap tenggorokan serta poin penting yang lainnya.
- Keito ( pergelangan tangan kepalan ayam ): serang lengan pukulan lawan atau ketiak dengan cara mematuk lengan bawah.
- Seiryuto ( tangan rahang sapi ): untuk memblokir serangan mendorong ke depan dan juga untuk menyerang wajah lawan serta tulang selangka.
- Kakuto ( Pergelangan tangan menekuk ): untuk menyerang lawan yang sedang memukul atau ketiak dengan cara gerakan mematahkan lengan bawah.
- Teisho ( Tumit telapak tangan ): Dipakai untuk menyikat lengan lawan menyerang ke samping atau ke bawah serta menyerang dagu lawan.
Wan ( Lengan )
Penggunaan lengan di maksudkan untuk menangkis serta menggeser kesamping serangan kaki atau tangan.
- Nai – wan ( sisi dalam )
- Gai – wan ( sisi luar )
- Hai – wan ( sisi atas )
- Shu – wan ( sisi bawah )
Empi atau Hiji ( Siku )
Istilah empi dipakai untuk menggambarkan bagian dari lengan yang dipakai dalam serangan ini, dan juga memukulnya sendiri.
- Mae Empi-uchi (depan)
- Tate Empi-uchi (atas)
- Ishiro Empi-uchi (belakang)
- Otoshi Empi-uchi (bawah)
- Mawashi Empi-uchi (berputar)
Ashi Waza atau Teknik Kaki Karate
- Koshi ( bola kaki ): ini merupakan bagian dari kaki yang juga dikenal dengan josokutei atau mengangkat telapak kaki . guna memberikan tendangan untuk menghadapi lawan, dada, perut serta pangkal paha. Ren Tobi – geri, Ren – geri, Mawashi – geri dan yang lain – lain.
- Sokuto ( pisau kaki ): adalah bagian dari kaki yang dipakai dalam tendangan yang di arahkan ke samping. Sokuto Oase – uka, Ura Yoko – geri Keage, Ushiro – geri Keange, dan yang lain – lain.
- Kakato ( tumit ): yaitu bagian dari kaki yang dipakai dalam tendangan yang di arahkan ke belakang. Yoko – geri Kekomi, Ura Yoko – geri Kekomi, Gyaku Mawashi – geri, dan yang lain – lain.
- Haisoku ( punggung kaki ): dipakai dalam tendangan yang ditujukan ke pangkal paha. Ashikubi Kake – uke, Gyaku Mikazuki – geri, Mawashi – geri dan yang lain – lain.
- Tsumasaki ( ujung jari kaki ): bisa dipakai dalam tendangan yang ditujukan pada pangkal paha atau bagian tengah tubuh, Tsumasaki – geri.
- Hizagashira ( Lutut )
- Ashi no ura ( Bagian dalam telapak kaki )
- Kaikotsu ( Tulang kering )
Zuki atau Pukulan Karate
Teknik dalam karate yang lainnya adalah merupakan teknik gerakan pukulan atau juga yang disebut dengan istilah zuki. Gerakan ini merupakan yang paling penting bagi karatedo. Berikut ini adalah jenis teknik pukulan yang perlu diketahui.
- Oi – zuki – chudan ( Pukulan mengarah ke hulu hati atau perut )
- Agi – zuki ( Pukulan memakai tangan bagian dalam yang juga bentuknya seperit agi – uke )
- Choku – zuki ( Pukulan ke arah perut sambil memakai kuda – kuda hachiji – dachi )
- Kage – zuki ( Pukulan ke arah samping seperti pada Kata Tekki Shodan )
- Tate – zuki ( Pukulan dengan bentuk seperti uchi – ude – uke )
- Yama – zuki ( Pukulan ganda dengan menggunakan kedua tangan )
- Morete – hisame – zuki ( Pukulan dengan menggunakan kedua tangan )
- Ura – zuki ( Pukulan dengan bentuk soto – ude – uke )
- Morete – zuki ( Pukulan dan dorongan )
- Kisame – zuki ( Pukulan yang mengarah ke kepala akan tetapi kaki tidak melangkah )
- Gyaku – zuki ( pukulan yang mengarah ke perut akan tetapi kaki tidak melangkah )
- Oi – zuki – jodan ( pukulan yang mengarah ke kepala )
- Uraken – uchi ( pukulan menyamping )
Geri atau Tendangan Karate
Faktor – faktor pokok teknik dari tendangan dalam karate adalah sebagai berikut :
- Angkat lutut dari kaki yang akan menendang dengan setinggi mungkin dan juga sedekat mungkin ke dada. Lutut akan menekuk penuh, selanjutnya pindahkan berat kaki ke pinggul.
- Lentingan, tekukan serta pelurusan lutut. Terdapat dua cara untukmenendang : 1. Memakai daya pegas lutut yang dilentingkan dengan sepenuhnya, dan 2. dengan meluruskan kuat – kuat lutut kaki yang ditekuk, dan menyerupai gerakan menyodok.
- Daya pegas pinggul dan pergelangan kaki. Dilain pihak, kekuatan kaki tersebut sendiri tidak cukup. Serta harus diperkuat dengan tenaga yang dihasilkan oleh pegas dan juga
Adapun jenis – jenis tendangan dalam karate adalah sebagai berikut :
- Mae geri ( Tendangan depan ): teknik ini berupa tendangan angkat atau melenting atau tendangan yang menyodok lurus dengan sasaran ke arah depan.
- Usiro geri ( Tendangan belakang ).
- Keage ( Tendangan mengangkat ).
- Kekomi ( Tendangan menyodok ).
- Yoko geri ( Tendangan samping ).
- Mawashi geri ( Tendangan dengan kaki bagian atas )
Uke atau Tangkisan atau Elakan
Teknik elakan atau tangkisan pada bela diri karate bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai cara. Selain itu dapat pula dilakukan dengan memakai alat atau anggota tubuh yang ada, misalnya tangan atau pun lengan serta kaki atau tungkai. Pada dasarnya tangkisan harus dilakukan ketika lawan mulai menyerang. Oleh sebab itu, sangat perlu memperkirakan terlebih dahulu adanya serangan. Karena terbatasnya tempat yang tersedia, maka elakan atau tangkisan yang di kemukakan disini hanyalah tangkisan yang memakai lengan atau tangan saja ( itupun hanya yang pokok – pokok saja ).
- Gedan barai ( Sapuan bagian bawah ): memiliki fungsi ganda yaitu sebagai tangkisan dasar dan juga sebagai salah satu jenis kesiagaan dalam latihan dasar.
- Jodan age – uke ( Tangkisan angkat, bagian atas ): yaitu tangkisan dasar yang dipakai untuk melumpuhkan serangan ke bagian atas ulu hati dan juga Tangkislah dengan kuat – kuat ke atas dengan bagian luar dari lengan depan.
- Chudan ude – uke ( Tangkisan lengan, bagian tengah ), soto uke ( Tangkisan dari luar ): Chudon ude – uke, soto – uke merupakan tangkisan yang dipakai untuk melumpuhkan serangan pukulan yang datang ke dada dan muka. Belokkan lengan lawan ke samping, kemudian tangkis dengan sisi luar dari pergelangan tangan.
- Morote – uke ( Tangkisan dengan bentuk seperti morote – zuki ).
- Juji – uke ( Tangkisan dengan menggunakan kedua tangan yang disilangkan ).
- Shuto – uke ( Tangkisan dengan tangan pedang ).
- Uchi – ude – uke ( Tangkisan tengah dari bawah ketiak ).
- Soto – ude – uke ( Tangkisan tengah dari belakang telinga).
- Agi – ke ( Tangkisan atas ).
Nage Waza atau Bantingan
Tidak hanya kuda – kuda, pukulan, tendangan, ataupun tangkisan yang di pelajari dalam karate, akan tetapi bantingan atau yang juga disebut dengan nage waza. Teknik ini dipakai ketika lawan berada dekat dengan Anda. Beberapa teknik bantingan antara lain yaitu fumi kiri, udewa, tsubamagaeshi, dan juga unshu geri.
Keterangan:
- Te : Tangan
- Geri : Tendangan
- Waza : Teknik
- Dachi : Kuda – kuda
- Tsuki : Serangan dengan menggunakan kepalan
- Uchi : Lecutan
- Uke : Tangkisan
- Mae : Depan
- Yoko : Samping
- Tate : Atas
- Ushiro : Belakang
- Otoshi : Bawah
- Mawashi : Berputar
- Gyaku : Arah berlawanan
- Ren : Dilakukan 2 kali
- Tobi : Lompatan.
Demikianlah penjelasan mengenai √ Karate │ 10 Teknik Dasar Karate Beserta Gambarnya semoga bermanfaat dan terimakasih atas kunjungannya.
Baca Juga :
- √ Karate │ Pengertian, Sejarah, Teknik, Peraturan dan Manfaatnya
- √ Senam Lantai │ Pengertian, Sejarah , Teknik, Manfaat, Peraturan
- √ Senam Artistik │ Pengertian dan 6 Macam – Macam Senam Artistik
- √ Lari Jarak Jauh │ Pengertian, Sejarah, Teknik dan Peraturan