√ Anggar │ Pengertian, Sejarah, Teknik, dan Ukuran Lapangan
Anggar – Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai olahraga anggar yang meliputi mengenai pengertian , sejarah , teknik , serta ukuran lapangan yang akan di bahas secara lengkap dan jelas. Untuk lebih detailnya langsung saja kita simak ulasan selengkapnya berikut ini .
Pengertian Anggar
Anggar adalah seni budaya olahraga beladiri dengan menggunakan senjata yang menekankan pada teknik kemampuan seperti memarang, menusuk atau menangkis. Dalam olahraga anggar di kenal tiga jenis senjata, yaitu floret ( Foil ), degen ( Epee), dan sabel ( Sabre ).
Pakaian anggar terdiri atas :
- Masker
- Sarung tangan
- Baju jaket yang terbuat dari bahan yang kuat dan berwarna putih
- Bagi pemain epee atau poil, baju pemain terbuat dari meta.
Pada olahraga anggar setiap wasit yang memimpin pertandingan, bisa menjatuhkan hukuman / sanksi pada atlet, jika melakukan pelanggaran yang ditentukan.
- Pelanggaran pertama, wasit mengeluarkan kartu kuning.
- Pelanggaran kedua, wasit mengeluarkan kartu merah.
- Pelanggaran ketiga, wasit mengeluarkan kartu hitam yang berarti pelanggaran berat bahkan atlet bisa diskor dari pertandingan yang tengah berlangsung.
Nomor – Nomor dalam Anggar
Senjata Anggar
Awal mula anggar dipertandingkan pada ajang Olimpiade untuk pertama kalinya yaitu pada tahun 1896. Cabang olahraga anggar yang dipertandingkan pada Olimpiade memainkan tiga nomor, yang dinamakan berdasarkan senjatanya. Berikut ini adalah 3 jenis pedang dalam olahraga anggar.
- Floret ( Foil ): pedang yang berbentuk langsing, lentur, dan ringan, dengan ujungnya datar atau bulat, tumpul dan berpegas.
- Sabel ( Sabre ): pedang berbentuk segitiga dan sudutnya tidak tajam, seperti parang kecil, semakin keatas semakin pipih dan juga ujungnya ditekuk hingga tidak meruncing.
- Degen ( Epee ): pedang yang berbentuk segitiga dan berparit, pada pangkalnya tebal dan samping keujung kecil, agak kaku.
Sejarah Anggar
Latar belakang olahraga anggar. Pada zaman purbakala sebelum adanya senjata modern, setiap bangsa sudah beranggar untuk membela diri dengan menangkis ataupun menyerang. Dalam Makam Seragon ditemukan sebilah pedang pendek yang terbuat dari tembaga yang menurut dugaan berumur lebih kurang 5000 tahun dan merupakan senjata anggar yang pertama.
Seragon adalah raja pertama dari Kerajaan Purba di sekitar sungai Euphrat Mesopotamia. Menurut pahatan lama lebih kurang 3000 tahun yang lalu bangsa Mesir, Yunani, dan Tionghoa Kuno telah mahir dalam permainan anggar dengan cara lama. Pada abad pertengahan, alat anggar ( epee / degen ) digunakan sebagai senjata untuk mengadu kekuatan antara kaum bangsawan dalam perang tanding atau pertandingan antara dua teman ( duel ).
Anggar merupakan sebuah ilmu pengetahuan, juga di dalamnya terdapat satu tubuh pengetahuan yang teratur yang mendemostrasikan jalannya hukum – hukum umum ( seni gerak dalam anggar ). Anggar adalah sebuah ketangkasan olahraga bertarung yang pertama kali diakui dalam Olympic Games di Athena pada tahun 1896. Dalam pertandingan internasional anggar biasanya memakan waktu antara 9 dan 11 jam. Dalam pelaksanaannya hanya 18 persen dari waktu yang ditentukan, dengan memiliki efektif pertarungan yang memakan waktu antara 17 dan 18 menit.
Cara Bermain Anggar
Terdapat 3 jenis tenaga yang dipakai dalam cabang olahraga anggar pada ajang Olimpiade yaitu foil, epee dan sabre. Dilengkapi dengan kabel dan juga kostum khusus, para pemain di hubungkan dengan sistem penilaian elektronik yang akan bereaksi apabila terkena tusukan. Dalam setiap pertandingan digunakan sistem yaitu eleminasi langsung. Sebuah tim akan terdiri atas 3 pemain dan masing – masing akan berduel dengan anggota tim lawan.
Teknik Dasar Permainan Anggar
Berikut adalah teknik dasar dalam permainan anggar :
The Solute ( Hormat )
Sikap dalam hormat : sebelum peanggar mulai bertanding, sikap hormat adalah salah satu keutamaan diantaranya. Gerak hormat dilakukan dalam keadaan sesudah pemain berdiri dengan tegak diatas landasan anggar / loper.
Urutan gerak hormat : hormat dilakukan dengan posisi ujung pedang pada awalnya berada di bawah bagian depan menunjuk ujung kaki kanan ( pemain kanan ), ujung kaki kiri ( pemain kidal ). Pedang diangkat dengan menekukkan tangan hingga blade atau kling pedang yang berada di muka wajah dengan ujung pedang yang mengarah ke atas. Topeng anggar di pegang di samping badan. Hormat di lakukan ke beberapa penjuru, diantaranya yaitu ditujukan untuk wasit, penonton dan juga antar pemain.
Fungsi gerak hormat : untuk menunjukkan suatu sikap fair play para pemain terhadap pertandingan yang baru akan mereka lakukan.
The Guard / On Guar ( Posisi Kuda – kuda )
Di dalam memposisikan ” kuda – kuda “, kaki kira – kira berjarak 15 inci antara kaki depan dan juga belakang pada sudut kaki 90 derajat. Posisi tumit kaki depan serta belakang pada satu garis yang sama. Kaki depan lurus menunjuk ke arah lawan, sedangkan kaki belakang memutar pada suatu sudut 90 derajat. Untuk meyakinkan kesetimbangan badan, ukuran cara berdiri yang secara tegak maka akan membawa berat beban dari badan dengan sama pada posisi berdiri di atas kedua kaki.
Selanjutnya menaikkan lengan tangan serta membawanya kepada suatu posisi di mana lengan tangan yang bagian atas lurus atau sejajar dengan bahu kiri, sedangkan lengan bawah membentuk suatu sudut 90 derajat. Menekuk pergelangan tangan, menjaga posisi tangan itu sedikit membuka, dan menunjuk ujung tangan mengarah ke arah lawan. Semua pergerakan dalam anggar membutuhkan suatu hubungan gerak yang seimbang antara kepala dan batang tubuh, suatu posisi sudut siku – siku kaki, dan total relaksasi.
Step ( Langkah Maju dan Mundur )
Cara mengatur langkah adalah kunci ke mobilitasan gerak serta tidak dapat di hapuskan dari sifat gerak anggar yang baik. Cara mengatur step ini bisa menciptakan pergerakan pemain dengan kebebasan gerak ke depan atau mundur di setiap saat atau momen sebelum peanggar merencanakan serangan.
Advance ( Step Maju )
Advance merupakan gerak yang dibuat untuk bergerak maju ke depan dengan kaki kanan, dengan tumit kaki atau sepatu bergerak menyentuh lantai serta kaki depan yang pertama mendarat ke lantai dan dengan seketika diikuti oleh langkah kaki kiri. Advance bisa di gunakan sebagai suatu kesempatan untuk melakukan serangan, atau untuk memancing serangan lawan dalam suatu persiapan dan menunggu pertahanan.
Retreat ( Mundur )
Mundur ke belakang dengan membawa punggung kaki belakang yang diangkat dulu, kira – kira satu jarak kaki, dan selanjutnya di ikuti dengan menggunakan kaki depan supaya diperoleh jarak yang sama. Retreat dilakukan dengan pijakan mundur dengan kaki kiri, yangmana di ikuti dengan seketika oleh langkah mundur kaki kanan. Di penyelesaian gerak retreat kaki harus mempertahankan posisi sudut siku – siku seperti advance, peanggar mestinya tidak meluncur atau menyeret kakinya.
The Lunge ( Serang )
Gerakan serang di bentuk mulai dengan memposisikan gerak penuh kedepan kaki depan di imbangi posisi bokong yang harus stabil, bersama – sama dengan lengan tangan yang di luruskan penuh sebagai ancaman lurus serta mengarah ke lawan, menciptakan suatu power maju dengan tolakan kaki belakang sehingga bergeraknya badan.
Pergerakan di awali dengan gerak meluruskan lengan tangan yang memegang pedang, yang menjangkau dengan ujung pedang untuk mengarahkan serta menusuk lawan pada area target. Bersamaan waktu dengan tangan yang memegang pedang, kaki dilontarkan menjangkau lurus kedepan dalam mencapai gerak penuh, dengan tumit sepatu kaki depan yang mendarat ke tanah terlebih dahulu yang pada akhirnya akan jatuh dalam posisi serangan penuh.
Footwork ( Gerak Langkah )
Kombinasi gerak kaki merupakan tindakan yang maju kemuka atau mundur dan dipakai oleh peanggar untuk mendapatkan atau memelihara jarak dengan lawan, atau untuk mengukur jangkauannya. Caranya dengan memperhitungkan mobilitas serta fokus ke gerak anggar baik.
Parry ( Tangkisan )
Menangkis digambarkan sebagai suatu gerak bertahan dengan memagari yang secara sukses membelokkan suatu serangan senjata dari area target, mencegah suatu sentuhan sah. Terdapat dua cara utama mengelakkan penyerangan. Pertama adalah dengan menjaga posisi dengan mengelakkan, penggunaan terbaik dalam hubungan ini yangmana antara yang kuat untuk senjata sebagai penjagaan pertahanan.
Kedua, lontaran di pangkal senjata, yang dilakukan praktek suatu pukulan yang kuat dengan mempertahankan senjata pada daerah tengah menahan terhadap bagian tengah pedang tersebut ketika menyerang senjata.
The Disengagemen
Disengage atau mengelakan dari ikatan terdiri atas menghindari senjata, dari sisi yang di tautkan senjata dan selanjutnya mengangkatnya kepada sisi yang berlawanan dengan di imbangi suatu daya dorong
Perlengkapan Anggar
Adapun perlengkapan dalam olahraga anggar yaitu sebagai berikut:
Pakaian
Pada tahun 1780 perkembangan pakaian anggar lebih formal serta terbatas karena bahaya pada bagian muka dan mata. Oleh karena itu di perkenalkan alat sebagai perlindungan wajah / kepala. Penemu topeng / masker ini adalah seorang master Perancis, yang bernama La Boessiere sehingga adanya perubahan teknik dalam beranggar, dimana peraturan permainannya menjadi lebih fleksibel, kecenderungan lebih ringan serta senjatanya lebih lentur, sehingga terbentuklah istilah – istilah baru seperit Remise, Counter Reposte, Redoublement dapat terjadi tanpa bahaya yang berlebihan.
Baju
Baju anggar pada umumnya berwarna putih, bahan tidak boleh terlalu licin, karena dapat menyebabkan tusukan lawan meleset. Bahan baju anggar adalah bahan yang tebal, supaya ketika ditusuk lawan atau terjadi perkenaan tidak mengakibatkan rasa sakit pada badan. Ukuran baju anggar menutupi bagian leher ( minimal setengah leher ), menutupi tangan hingga pergelangan tangan, dengan ukuran pada bagian bawah harus melebihi celana bagian atas paling sedikit 10 cm.
Celana
Celana anggar juga berwarna putih, bahannya juga tidak boleh terlalu licin. Bahannya di buat tebal, dengan ukuran panjangnya sedikit di bawah lutut dengan bagian ujung celana bawah di kencangkan supaya ketika bermain anggar tidak menganggu gerakan – gerakan anggar.
Kaos Kaki
Kaos kaki anggar harus berwarna putih serta panjang selutut atau hingga ujung celana anggar bagian bawah. Upayakan kencang dan juga tidak longgar supaya tidak melorot ke bawah, dikarenakan dapat membuka bagian kaki dan dapat juga menimbulkan cedera pada kaki jika terbuka ketika tertusuk lawan.
Sepatu
Sepatu anggar terbuat dari bahan yang tidak terlalu keras, terutama pada bagian tumit kaki, karena pada anggar terdapat gerakan serangan, dimana gerak tersebut mengakibatkan hentakan pada ujung atau tumit kaki dengan ukuran tumit sepatu setinggi tumit kaki. Pada bagian kaki dalam depan terdapat bantalan untuk melindungi kaki ketika terjadi gerakan – gerakan yang menghentak seperti pada gerak serang.
Pelindung dada ( Body Vest )
Body vest terbuat dari bahan yang keras ( terutama untuk wanita ). Untuk pria tidak selalu terbuat dari bahan yang keras, namun cukup dari bahan yang tebal dan juga elastis supaya tidak mengganggu ruang lingkup gerak anggar, ukuran harus seketiak hingga seperempat bagian tangan untuk laki – laki dan menutup pada semua bagian depan dada pada perempuan.
Metallic Jacket
Metallic jacket atau baju anggar yang berkonduktif merupakan baju yang dapat dialiri elektron atau aliran listrik. Terbuat dari bahan benang yang berserabut tembaga atua bahan / lame yang konduktif dalam kedua keadaan baik melengkung maupun memanjang pada bagian luarnya, terutama pada daerah sasaran anggar menurut jenis senjata masing – masing. Bagian dalam baju metallic jacket harus terbuat dari bahan lena yang terisolasi terhadap listrik atau sebuah bahan lame konduksi yang memadai. Kerah baju yang berkonduksi harus mempunyai lebar setinggi 3 cm.
Pedang ( Senjata )
Dalam cabor anggar terdapat tiga jenis senjata anggar, yaitu floret ( foil ), degen ( epee ), dan sabel ( sabre ).
Perlengkapan Pertandingan Anggar
Berikut adalah perlengkapan pertandingan anggar :
Landasan / Lapangan Permainan Anggar ( Loper )
Landasan atau lapangan permainan anggar disebut juga loper / piste. Landasan anggar harus terletak pada permukaan yang datar atau rata. Loper terbuat dari bahan karet terbal / terpal. Anggar dimainkan di arena yang seluas 14 x 1,5 meter. Dilengkapi dengan kabel serta kostum khusus, para pemain dihubungkan dengan sistem penilaian elektronik yang akan bereaksi apabila terkena tusukan. Dalam setiap pertandingan dipakai sistem eleminasi langsung. Sebuah tim akan terdiri dari 3 pemain dan masing – masing akan berduel dengan anggota tim lawan.
Arena anggar biasanya dalam ruangan tertutup, panjangnya 12 meter dengan lebar 2 meter. Ditutupi linolium serta dilengkapi peralatan elektronik untuk mengetahui terjadinya poin. Luas atau lebar lapangan anggar berukuran 2 x 14 meter. Perinciannya adalah dari 1.20 m hingga 2.00 m dengan panjang landasan 14.00 m. Lapangan pertandingan anggar bisa terbuat dari, kayu linolcum, gabus, karet, plastik, lubang mata metalik, logam atau bahan campuran metal.
Garis Batas Landasan Pertandingan Anggar ( Loper )
Dari semua luas ukuran landasan anggar di pecah menjadi beberapa bagian, serta pada setiap bagian terdapat tujuan masing – masing.
Garis batas bersedia
Garis batas adalah garis dimana tempat kedua pemain berdiri dalam posisi kuda – kuda anggar sambil menunggu aba – aba dari wasit untuk melakukan 2 m dari posisi peanggar bersiap.
Garis batas perang / duel
Garis dimana peanggar boleh melakukan pertarungan tanpa boleh melewati garis belakang yang sudah di tentukan atau garis lebar lapangan yang sudah ditentukan juga . Garis batas perang / duel ini berjarak sepanjang 14 m ( termasuk garis batas peringatan ).
Garis Batas Peringatan
Garis dimana peanggar harus berhati – hati, karena garis tersebut adalah garis dimana pertanda bahwa landasan anggar akan habis serta peanggar tidak boleh melewati garis tersebut.
Garis Batas Mati ( End OFF )
Garis dimana landasan permainan sudah habis serta peanggar tidak boleh melakukan pertarungan pada daerah tersebut. Jika melewati garis tersebut maka akan memperoleh peringatan dari wasit. Garis batas mati berjarak 1,5 m – 2.0 meter dibelakang garis batas peringatan untuk semua jenis senjata.
Rolling dan Recording
Dalam permainan anggar memakai alat – alat listrik. Setiap pemain dipasangi kabel penghubung dari senjata lewat badan, selanjutnya di sambungkan ke satu alat yang disebut dengan rolling. Untuk mengetahui keadaan peralatan anggar tersebut layak atau tidak dan juga untuk bisa mengetahui tusukan atau parangna di nyatakan masuk atau tidak, bisa kita lihat dari satu alat yang disebut recording. Recording disambungkan dari rolling yang sudah disambungkan ke pemain anggar.
Secara singkat, rolling adalah roll kabel atau kabel gulung yang khusus untuk permainan anggar yang berfungsi menyambungkan listrik dari senjata peanggar dengan melalui badan peanggar tersebut ke recording. Sedangkan, recording merupakan alat pencatat skor dari hasil perkenaan antar peanggar. Berfungsi untuk mendeteksi jika terjadi perkenaan ketika tusukan ataupun parangan, dimana membantu untuk menyimpulkan apakah perkenaan tersebut sah atau tidak selain peraturan yang berlaku.
Wire ( Conector Cable )
Wire merupakan kabel yang menghubungkan antara peralatan / senjata, metallic, masker anggar melewati badan ke rolling – recording.
Sarung Tangan ( Glove )
Glove adalah bentuk seragam anggar umum yang digunakan untuk melindungi tangan.
Mask ( Masker / topeng )
Mask adalah alat pelindung wajah yang berbentuk topeng. Anyaman masker tersebut terbuat dari bahan anyaman baja, dan harus di sesuaikan dengan standar keamanan dari induk olahraga anggar internasional Federation Internasionale D ‘ Escrime ( FIE ).
Demikianlah penjelasan mengenai √ Anggar │ Pengertian, Sejarah, Teknik, dan Ukuran Lapangan semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan untuk kalian semua terimakasih .
Baca Juga :
- √ Bola Basket │ Cara Menangkap Bola Basket Dengan Baik Dan Benar
- √ Bola Basket │ Teknik Menggiring Bola Basket yang Benar Dan Juga Fungsinya
- √ Softball │ Teknik Dasar Permainan Softball Dan Gambarnya
- √ Softball │ Pengertian Softball , Sejarah, Teknik Dasar, dan Peralatan