Virus Chikungunya : Pengertian, Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan, dan Komplikasi Terlengkap

Posted on

Pengertian Virus Chikungunya, Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan, dan Komplikasinya

Virus chikungunya – data dari kementrian kesehatan RI ia menyatakan bahwa di sepanjang tahun 2017 ada 126 kasus chikungunya di 4 kabupaten/ kota di Indonesia. Dari 126 kasus itu, yang 121 kasus terjadi di wilayah provinsi Sulteng/ Sulawesi tengah, sementara 5 sisanya telah terjadi di wilayah Aceh. Sampai sekarang ini, belum ada yang melaporkan tentang kematian akibat dari virus chikungunya.

Chikungunya ialah sejenis virus yang penularannya dari nyamuk. Penderita yang telah terinfeksi terkadang awal mulanya menderita demam disertai nyeri sendi parah secara mendadak. Virus tersebut menyerang serta menulari manusia melewati gigitan dari nyamuk aedes aegypti maupun dari nyamuk aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk yang dikenal pula menjadi penyebab dari penyakit demam berdarah.

Virus chikungunya pertama kali teridentifikasi selama wabah tahun 1952 di wilayah Tanzania. Virus tersebut adalah virus ribonucleic Acid (RNA) yang tergolong dalam genus alphavirus dari keluarga togaviridae.

Penyebab Chikungunya

Chikungunya disebabkan dari virus yang dibawa dari nyamuk aedes aegypti dan juga dari nyamuk aedes albopictus. Nyamuk ini memperoleh virus chikungunya ketika menggigit seseorang yang sudah terinfeksi pada sebelumnya. Penularan virus tersebut terjadi jika orang lain digigit dari nyamuk pembawa virus tersebut. Harus diketahui bahwa penyebarannnya virus chikungunya tidak secara langsung dari orang menunu ke orang lain.

Lantas seberapa umumkah virus chikungunya ?

Chikungunya sudah teridentifikasi dengan lebih dari 60 negara di Afrika, Asia, Eropa dan juga Amerika. Chikungunya akan berpengaruh pada orang dalam seluruh golongan usia serta jenis kelamin. Hal ini dapat teratasi dengan cara mengurangi beberapa faktor risiko.

Baca Juga :   Fungsi Hormon Progesteron pada Wanita saat Masa Kehamilan

Terdapat banyak faktor risiko keadaan kesehatan, khususnya bila kamu :

1. Tinggal di wilayah Negara tropis
2. Pulang dari wilayah yang terjangkit wabah
3. Tinggal di wilayah dengan kebersihan nyamuk yang buruk.

Virus chikungunya bisa menyerang siapa saja. Tetapi, risiko terserang pada penyakit tersebut lebih tinggi pada usia bayi yang masih baru lahir, lansia 65 tahun ke atas, serta individu dengan kondisi medis yang lain, misalnya seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung dan juga darah tinggi.

Gejala chikungunya

Dalam beberapa kasus, tidak ada gejala apapun dari chikungunya. Namun, secara umum pasien chikungunya mengalami gejala, misalnya :

1. Demam sampai 39 derajat celcius
2. Nyeri pada otot serta sendi
3. Sendi bengkak
4. Nyeri pada tulang
5. Sakit kepala
6. Muncul ruam di tubuh
7. Lemas
8. Mual

Gejala di atas terkadang muncul 3-7 hari sesudah seseorang digigit oleh nyamuk pembawa virus. Secara umum, pasien akan membaik dalam seminggu. Namun pada sebagian pasien, nyeri sendi bisa berlangsung sampai berbulan – bulan. Meskipun tidak sampai mengakibatkan kematian, gejala chikungunya yang parah ini bisa mengakibatkan kelumpuhan sementara.

Diagnosis Chikungunya

Gejala chikungunya ini serupa dengan gejala pada demam berdarah serta virus zika. Oleh sbeba itu, seseorang yang mengalami beberapa gejala diatas maka disarankan untuk segera periksa diri ke dokter, supaya bisa ditangani dengan tepat.

Beritahukan pada dokter jika sebelum gejala muncul, kamu bepergian menuju daerah endemic chikungunya. Informasi itu akan membantuk dokter dalam membuat diagnose secara tepat. Lalu untuk lebih memastikan pada diagnosis tersebut, dokter akan melaksanakan sebuah tes enzyme-linked immunosorbent assays (ELISA).

Tes ELISA ialah tes serologi untuk mengecek tempat antibody IgM dan juga IgG yang berhubungan dengan chikungunya. Secara umu, kadar antibody IgM paling tinggi 3-5 minggu sesudah gejala muncul serta dapat bertahan sampai 2 bulan lamanya.

Baca Juga :   Pengertian Mekanisme Gerak Otot pada Manusia dan Hewan Terlengkap

Pengobatan Chikungunya

Tidak ada pengobatan khusus guna menyembuhkan chikungunya, sebab pasien akan sembuh dengan sendirinya. Pada banyak kasus, beberapa gejala akan mereda selama seminggu. Meski demikian, rasa nyeri sendi bisa berlangsung sampai beberapa bulan.

Dokter akan memberikan resep paracetamol ataupun ibuprofen untuk meredakan nyeri sendi serta demam. Selain itu, pasien pun akan disarankan lebih banyak minum serta istirahat yang cukup.

Harus diketahui, jangan memakai aspirin maupun obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) saat sebelum dokter mendiagonsis gejala yang dialami bukanlah dari gejala demam berdarah. Hal tersebut guna mencegah terjadinya perdarahan. Jika kamu sedang menjalani pengobatan guna kondisi lain, sebaiknya konsultasikan lebih dulu dengan dokter sebelum kamu mengonsumsi obat lain.

Pencegahan Chikungunya

Pencegahan chikungunya adalah sama dengan pencegahan penyakit lain seperti pada penyebab gigitan nyamuk. Cara yang utamanya ialah menjalankan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara tindakan 3M Plus. 3M yang dimaksud mencakup:

1. Menutup rapat di tempat penyimpanan air.
2. Menguras bagian tempat penampungan air.
3. Mengubur barang bekas yang dapat menampung air.

Sementara tindakan Plus (tambahan) yang bisa dijalankan guna membantu 3M, yakni:

1. Menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air.
2. Memasang kawat anti-nyamuk di bagian ventilasi rumah.
3. Memakai kelambu saat tidur.
4. Menanam tumbuhan pengusir nyamuk.
5. Menghentikan kebiasaan dengan menggantung pakaian.

Di samping beberapa langkah di atas, kamu bisa melakukan sejumlah langkah pencegahan tambahan, khususnya jika hendak bepergian menuju ke daerah endemik chikungunya, diantaranya:

  1. Memakai losion anti-nyamuk yang mengandunga N,N-diethylmetatolumide (DEET) dengan rutin. Jika kamu mengenakan tabir surya, maka oleskan losion sesudah tabir surya.
  2. Memakai obat nyamuk bakar yang terletak di luar guna membantu mengusir nyamuk.
  3. Memakai baju lengan panjang serta celana panjang setiap waktu.
Baca Juga :   Vitamin B : Cara Kerja Dan Fungsinya Terlengkap

Komplikasi Chikungunya

Dalam kasus yang jarang, chikungunya bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya, seperti:

1. Uveitis (radang dibagian mata bernama uvea)
2. Retinitis (radang retina mata)
3. Miokarditis (radang otot jantung)
4. Nefritis (radang ginjal)
5. Hepatitis (radang hati)
6. Meningoensefalitis (radang pada selaput otak)
7. Mielitis (radang di satu segmen saraf bagian tulang belakang)
8. Sindrom Guillain-Barré (gangguan pada sistem saraf yang bisa menyebabkan kelumpuhan)

Itulah bahayanya virus chikungunya pada tubuh kamu. Sebelum virus ini terjangkit dalam tubuh kalian hingga menimbulkan komplikasi yang berbahaya seperti yang sudah dijelaskan diatas. Maka, kalian bisa mencegahnya dengan cara 3M Plus (Menutup, menguras dan mengubur). Semoga bermanfaat bagi kita semua!

Baca juga: