Contents
Cara Membuat Tauco, Pengertian dan Manfaatnya
Manfaat Tauco dan proses pembuatannya – tauco merupakan bahan pangan yang terbuat dari kacang kedelai putih dan dibentuk dari bakteri aspergilus oryzae bermedium dari kacang kedelai putih. Untuk manfaatnya sendiri hingga saat ini masih dibatasi dengan pemakaian sebagai bahan makanan additip termurah bagi industry rakyat. Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai tauco: manfaat dan proses pembuatannya.
Apa itu tauco?
Tauco ialah salah satu contoh hasil olahan dari kedelai melalui proses fermentasi, baik fermentasi dalam larutan garam ataupun fermentasi kapang (cendawan).
Manfaat dari adanya fermentasi pada jenis makanan akan menjadi lebih bergizi, sebab selama proses fermentasi terdapat pembentukan vitamin dan degredasi protein.
Berdasarkan mikroorganisme yang bertugas saat proses fermentasi pangan, tauco adalah jenis heterofermentasi. Maksudnya ialah proses fermentasi yang dilakukan dengan lebih dari satu macam mikroorganisme dari spesies berbeda. Didalam tauco, proses fermentasi ini dilakukan dengan jamur aspergilus oryzae serta rhizopus olygosporus (rhizopus oryzae).
Tahapan/ Proses Pembuatan Tauco
Tahap fermentasi pembuatan tauco terdiri dari dua tahap, yakni fermentasi dalam larutan garam dan fermentasi kapang. Sesudah fermentasi, lalu tauco dimasak pada suhu 90 derajat Celcius. Untuk menghentikan proses fermentasi tersebut pada bahan dan di nonaktifkan enzim dengan tidak mengubah warna serta flvor dari bahan.
Berikut Alat dan Bahan yang harus dipersiapkan:
Bahan:
1. Kedelai
2. Tepung beras.
3. Laru / Ragi Tempe.
4. Garam.
Peralatan:
1. Wadah perendam.
2. Wadah perebus.
3. Tampah
4. Kompor
5. Kain penyaring
Proses pembuatan tauco:
Fermentasi dalam larutan garam:
- Penyortiran, yakni membersihkan kotoran kedelai dengan ditampi menggunakan nyiru.
- Pencucian, menghilangkan kotoran yang melekat/bercampur biji kedelai.
- Perendaman, supaya lunak dan mudah mengelupas. Caranya direndam dengan air panas ±5 menit, lalu ganti air dingin dan biarkan ±12 jam.
- Pengupasan, caranya dengan meremas–remas kedelai hingga bijinya berkeping-keping.
- Perebusan, ±2 jam hingga masak.
- Penirisan, menunggu kedelai dingin.
- Peragian, pencampuran tepung ketan dan beras berbanding (1:1) yang sudah disangrai kuning, dan bercampur laru tauco lalu taburkan pada kedelai.
- Pemeraman I, selama 3 hari dan ditutup nyiru kosong.
- Penjemuran, yakni mengancurkan gumpalan-gumpalan.
- Penggaraman, menggunakan larutan garam (4 ons garam dilarutkan pada 2 Liter Air), 1 Kg kedelai lakukan dalam guci (tempayan/ tempat tertutup).
- Pemeraman II, yakni selama 4 Minggu di siang hari lalu biarkan terbuka dan saat malam hari/ hujan silahkan ditutup lagi.
- Pemasakan, memasak menggunakan gula aren dan aduk hingga tak berbuih lagi.
- Pengemasan, untuk pengemasannya bisa botol, plastik, maupun tempat yang tertutup.
Tauco yang sudah beredar dipasaran kadang berbentuk pasta,semi padat,encer dan memiliki warna berbagai macam mulai dari kuning keputihan hingga coklat kehitaman. Untuk rasanya mulai dari asin hingga agak manis, khas dari tauco adalah aroma serta rasa kandungan gizinya dan asam amino lumayan tinggi.
Fermentasi Kapang
- Perendaman. Bersihkan kedelai dan silahkan kalian rendam dalam air selama 12-24 jam.
- Pengupasan & pembuangan kulit. Masukkan kedelai dalam karung dan injak-injak hingga membelah dua serta kulit biji terkelupas.
- Pengupasan serta pembuangan kulit-kulit dapat dilakukan menggunakan mesin.
- Perebusan, selama 1-2 jam lalu ditiriskan.
- Biji kedelai yang ditiriskan, tambahkan dengan tepung beras yang disangrai. Tiap 10 kg kedelai sebanyak 2 kg tepung beras. Lalu aduk hingga merata.
- Fermentasi kapang. Campuran dari kedelai tepung beras tersebut lalu ditaburi ragi tempe (takarannya 1 gram tempe perkg kedelai), aduklah supaya tercampur rata, selanjutnya ditaruh diatas tampah dengan tinggi 2-3 cm. Campuran tersebut ditutup daun pisang. Fermentasi ini akan berlangsung 2-3 hari hingga membentuk tempe dengan lebat pertumbuhan kapangnya.
- Penjemuran tempe. Menyuir tempe/ dilepaskan butirannya lalu butiran tempe dijemur hingga kering.
- Menyiapkan larutan garam 20%. Masukkan garam sebanyak 2 kg dalam ember, lalu tambahkan air sedikit-sedikit sambil mengaduk hingga volume larutan 10 liter.
- Fermentasi garam. Butiran tempe sudah kering direndam dalam larutan garam. Tiap kg kedelai memerlukan larutan garam 1 liter. Perendaman di lakukan dalam wadah lalu direndam selama 2 minggu. Hasil fermentasi itulah bernama tauco mentah.
- Penyiapan bumbu :
– Gula merah diiris tips dan dilarutkan dalam air (tiap kg kedelai memerlukan 250 gram gula merah, dan untuk melarutkan gula tersebut perlu 25 ml air).
– Jahe dan lengkuas dikupas lalu memarkan (tiap kg kedelai butuh 20 gram jahe dan laos). Masukkan jahe dan lengkuas ke dalam larutan gula, lalu masak sampai mendidih dan saring menggunakan kain saring. Larutan ini dinamakan larutan gula berbumbu, untuk membumbui tauco. - Pembumbuan dan perebusan tauco.
Tauco mentah tadi ditambahkan larutan gula berbumbu. Lalu tauco mentah dididihkan hingga 3-4 jam, jadi cairan tauco mengental. Hasil perebusan tersebut dinamakan tauco masak. Tauco masak bisa ditambah dengan monosodium glutamat 1 gram pada tiap kg tauco, supaya rasanya lebih sedap terhadap masakan. - Pengawetan. Tauco masak diberi tambahan bubuk natrium benzoat supaya dapat disimpan lama. Tiap kg tauco yang masak memerlukan 1 gram natrium benzoat.
- Pengemasan. Tauco masak tersebut dikemas dalam kantong plastik & mulut kantong diikat menggunakan gelang karet secara kuat.
Seperti itulah pembahasan tentang Tauco: manfaat dan proses pembuatannya. Dengan adanya pembahasan artikel ini diharapkan masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga memiliki pengetahuan tentang manfaat tauco dan bisa mengolahnya sendiri menjadi bahan pangan yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Baca juga: