Contents
Pengertian Struktur Sel Saraf dan Fungsinya
Struktur Sel Saraf dan Fungsinya – Struktur sel saraf pada bagian pusat atau Central Nervous System (CNS) yang fungsinya menerima, memproses, menginterpretasikan, dan juga menyimpan informasi yang bersifat sensoris. Struktur sel saraf pusat juga akan melakukan suatu pengiriman suatu pesan kepada otot, kelenjar, dan organ internal.
Struktur sel saraf pusat secara konseptual memiliki dua komponen yaitu otak dan juga saraf tulang belakang. Saraf pada bagian tulang belakang berawal dari dasar otak, selanjutnya menjulur pada sepanjang bagian tengah punggung dan tulang punggunglah yang menjadi pelindungnya. Saraf tulang belakang memiliki fungsi sebagai jembatan yang akan menghubungkan bagian otak dengan bagian-bagian tubuh yang lainnya khususnya yang berada di bawah leher.
Struktur Sel Saraf
Struktur sel saraf dapat terbentuk dari banyak neuron ataupun sel-sel saraf. Neuron adalah spesialis komunikasi pada otak yang memilki tugas untuk mengirimkan suatu informasi ke dan dari sistem saraf pusat. Letak neuron adalah pada suatu tempat yang disebut glia atau pun sel-sel glia (yang berarti lem atau glue dari bahasa latin).
Glia ini dapat membentuk kira-kira 90 persen dari jumlah keseluruhan sel-sel otak. Banyak orang berasumsi jika sel-sel glia hanya berperan dalam proses membungkus atau pun menyekat bagian neuron-neuron penting. Sel-sel glia juga mempunyai berbagai peran penting, contohnya memberikan gizi lebih pada neuron, menyelubungi bagian neuron, dan juga melindungi bagian otak dari aneka bahan yang beracun, serta digunakan untuk membersihkan sisa neuron yang sudah mati.
Struktur Neuron
Sebuah neuron terbagi menjadi tiga bagian utama yakni dendrit, badan sel, dan akson. Penjelasannya sebagai berikut :
1. Dendrit
Dendrit mempunyai bentuk seperti dahan-dahan pohon. Dalam bahasa latin, kata dendrit memiliki arti yaitu pohon kecil. Dendrit mendapatkan pesan dari sekitar 10.000 sel saraf lainnya dan mengirimkan pesan tersebut ke bagian badan sel. Dan juga dendrit juga akan melakukan suatu tahapan-tahapan awal terhadap pesan-pesan tersebut.
2. Badan Sel (Cell Body)
Badan sel disusun secara kasar seperti halnya bola atau pun piramida yang mempunyai mesin biokimia yang bertugas dalam upaya menjaga neuron agar tetap hidup. Badan sel juga mempunyai peran inti pada proses penentuan apakah neuron harus mengirimkan pesan-persan kepada neuron-neuron lainnya. Hal ini juga sangat bergantung pada proses input dari neuron lainnya.
3. Akson
Akson mempunyai peran dalam mengirimkan pesan dari bagian tubuh sel ke neuron lain, atau pun ke bagian otot dan juga sel kelenjar. Pada umumnya, bagian ujung akson memiliki cabang yang akan menjadi ranting, yang biasa disebut dengan terminal akson. Pada manusia, panjang keseluruhan akson bisa beraneka ragam. Ada yang mempunyai panjang sekitar satu per empat ribu inci, sampai yang mempunyai panjang bisa mencapai beberapa kaki. Dendrit dan akson sendiri, akan memberikan sebuah peran yang ganda pada bagian neuron.
Cara Neuron Berkomunikasi
Pada bagian ujung neuron yang satu dengan bagian ujung neuron lainnya tidak akan bisa saling bersentuhan. Antara neuron yang satu dengan yang lainnya akan dipisahkan oleh suatu ruang yang ukurannya amat sangat kecil, biasanya disebut dengan celah sinapsis. Celah ini merupakan suatu terminal yang dimana pada bagian ujung sebuah neuron hampir bisa bersentuhan dengan bagian dendrit atau pun bagian tubuh sel neuron lainnya. Keseluruhan bagian terminal ini, kemudian ujung akson, celah, dan juga membran yang menyelubungi bagian dendrit atau pun bagian badan sel yang biasa disebut dengan sinapsis. Karena sebuah neuron bisa memiliki ratusan bahkan ribuan terminal.
Pesan Kimiawi Di Dalam Sistem Saraf
Tanpa adanya bagian yang digunakan sebagai pengirim pesan seperti halnya neurotransmiter, maka pada sistem saraf selamanya akan tampak gelap dan juga tidak bernyawa. Kemudian akan ada pengirim pesan kimiawi yang lain seperti endorfin dan juga hormon.
Neurontransmiter sendiri tidak hanya berada pada bagian otak saja, namun ada juga pada bagian saraf tulang belakang, saraf perifer, dan juga pada beberapa kelenjar. Melalui efek yang dapat diciptakan pada suatu jaringan saraf tertentu, maka zat tersebut bisa mempengaruhi bagaimana suasana hati bisa muncul dan juga terhadap ingatan. Sifat dasar yang timbul akibat efek tersebut akan sangat bergantung pada suatu tingkatan dari neutrontransmiter, letaknya, dan juga jenis-jenis reseptor yang telah diikatnya.
Berikut beberapa zat yang dikenal sebagai neurotransmiter dan beberapa efek yang dapat ditimbulkan:
- Serotonin : dapat mempengaruhi neuron yang berhubungan dengan tidur, nafsu makan, persepsi sensoris, pengaturan suhu, penahan rasa sakit, dan juga suasana hati.
- Dopamin : dapat mempengaruhi neuron yang berhubungan dengan gerakan yang dilakukan secara sengaja, belajar, ingatan, emosi, kenikmatan, dan juga respons terhadap hal-hal baru yang belum pernah terjadi sebelumnya.
- Asetilkolin : dapat mempengaruhi neuron yang berhubungan dengan aksi otot, fungsi kognitif, ingatan, dan emosi.
- Norepinefrin : dapat mempengaruhi neuron yang bisa memacu percepatan detak jantung, menurunkan aktivitas yang terjadi pada usus saat berada dalam keadaan stres, terlibat dalam suatu aktivitas belajar, ingatan, mimpi, dan juga emosi.
- GAMA (gamma-aminobutyric acid) : mempunyai peran sebagai neurontransmiter inhibitor yang paling utama dari bagian otak.
- Glutamat : mempunyai peran sebagai alat penggerak utama pada neurontransmiter di bagian otak (glutamat sendiri dihasilkan oleh kira-kira 90 persen neuron dari otak).
Itulah ulasan lengkap tentang Struktur Sel Saraf dan Fungsinya, semoga ulasan ini bermanfaat dan menambahkan pengetahuan pada pembaca. Terima kasih.
Baca juga: