Sistem Sirkulasi pada Manusia : darah, pembuluh darah, dan transfusi darah

Posted on

Darah manusia mengalir melalui tempat aliran darah, yaitu pembuluh nadi, pembuluh balik, dan pembuluh kapiler. Dengan demikian darah tidak ada yang mengalir diluar tempat aliran darah jika dalam keadaan normal. Maka sistem sirkulasi darah manusia disebut sebagai sistem sirkulasi tertutup.

peredaran darah

Berbeda dengan sistem aliran yang terjadi pada aliran getah bening. Aliran ini memiliki sistem aliran terbuka. Mengapa demikian.? Karena sistem aliran getah bening berlangsung di luar pembuluh. Sebagian besar getah bening terisi oleh sel darah putih limfosit dan monosit yang berguna untuk melawan bakteri asing yang masuk ke dalam tubuh. Getah benting berada diantara sela sela sel diseluruh tubuh, kemudian mengalir masuk kedalam pembuluh getah bening.  Lalu getah bening yang telah masuk kedalam pembuluh getah bening akan bermuara kedalam kelenjar getah bening yang terdapat pada dibagian tubuh tertentu. Pada artikel kali ini akan dijelaskan tentang sistem sirkulasi pada manusia.

Sistem Peredaran Darah pada Tubuh Manusia

  1. Sirkulasi paru-paru

Peredaran darah pada sirkulasi paru paru merupakan sirkulasi yang kecil atau pendek. Darah yang tidak mengandung oksigen atau darah anoksi keluar dari bilik kanan jantung menuju ke paru paru melalui arteri pulmonalis. Dalam paru paru terjadi proses difusi oksigen dengan karbondioksida. Setelah proses difusi selesai, darah yang kaya akan oksigen atau darah oksi mengalir melalui pembuluh darah vena pulmonalis ke serambi kiri jantung.

  1. sirkulasi sistemik

Darah oksi yang kaya akan oksigen dari bilik kiri jantung diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri. Pada arteri ini terdapat percabangan yang disebut dengan arteriol, kemudian darah mengalir ke kapiler yang akan menyuplai oksigen dan zat-zat lain ke sel-sel seluruh tubuh.

Baca Juga :   Sistem Peredaran Darah Manusia : Organ, Mekanisme dan Gangguannya

Susunan Utama Darah

Apa yang terjadi jika anda terluka ? pasti akan keluar darah dari luka anda, seberapa banyak darah yang akan keluar dari luka anda ditentukan pada bagian mana anda terluka dan seberapa parah anda terluka. Biasanya darah yang keluar dari luka akan berwarna merah gelap. Dalam darah tersebut tersusun dari beberapa komponen utama.

Komponen utama yang menyusun plasma darah atau cairan darah adalah Eritrosit (sel darah merah), Leukosit (sel darah putih), dan Trombosit (keping darah). Penelitian menunjukkan bahwa 8% dari berat badan tubuh kita terdiri atas darah. Jadi, apabila berat badan kita 50 kg maka 8%-nya, atau sekitar 4 liter merupakan darah yang ada di tubuh kita.

Jenis jenis pembuluh darah dan ciri cirinya

Pembuluh darah memiliki banyak macam dan ciri tersendiri. Diatas telah dijelaskan komponen penyusun darah dan alur peredaran darah manusia. berikut merupakn penjelasan dari ciri ciri dan apa saja jenis pembuluh darah. Pembuluh yang menuju ke jantung disebut vena. Pembuluh darah yang ke luar dari jantung disebut arteri. Vena selalu membawa darah anoksi kecuali vena pulmonalis. Arteri selalu membawa darah oksi kecuali arteri pulmonalis.

Arteri- Dindingnya kuat, tebal dan elastis. Letaknya agak jauh ke dalam kulit sehingga jika terjadi luka pada kulit, tidak akan langsung mengenai pembuluh arteri. Pembuluh darah arteri bertugas membawa darah oksi yang kaya akan oksigen, kecuali arteri pulmonalis yang Membawa darah meninggalkan Cor.

Kapiler-Dindingnya tipis. Strukturnya halus. Menghubungkan cabang-cabang arteri & vena ke sel tubuh.

Arteriole-Terhubung dengan pembuluh kapiler. Arteriole merupakan Arteri terkecil.

Aorta-Teksturnya elastis dan kenyal. Pembuluh darah Aorta Merupakan arteri terbesar. Berfungsi membawa darah oksi.

Baca Juga :   Biologi Sistem Dan Penjelasannya

Vena-Dindingnya tipis serta tidak elastis. Letaknya dekat dengan permukaan kulit sehingga jika terjadi luka dipermukaan kulit, akan mengenai pembuluh vena terlebih dahulu. Umumnya membawa darah anoksi kecuali vena pulmonalis. Membawa darah menuju Cor.

Venula-Merupakan percabangan Vena. Terhubung dengan pembuluh kapiler.

Pernahkah terfikirkan, berapa panjang pembuluh darah pada tubuh kita? Jika digabungkan maka Kira-kira sistem sirkulasi darah yang terdapat ditubuh kita mencapai 150.000 km panjangnya.

Golongan Darah dan Transfusi Darah

Setelah dilakukan transfuse darah, Kasus kematian banyak terjadi pada masa sebelum abad ke-19. Penyebab kematian diketahui oleh karl Landsteiner pada tahun 1901. Penyebabnya adalah penggumpalan darah yang terjadi akibat reaksi dari antigen dan antibodi karena perbedaan golongan darah. Penemuan Landsteiner tersebut mengemukakan penggolongan darah ABO yang kita kenal hingga sekarang.

Pada plasma darah terdapat antibodi atau agglutinin, Penggolongan darah ABO didasarkan oleh protein di permukaan sel darah merah yang bersifat sebagai antigen atau aglutinogen. Dan golongan darah yang kita miliki ditentukan oleh jenis antigen.

Golongan-darah

  • golongan darah A, terdapat antigen A dan pada plasma darah terdapat antibodi β.
  • Pada golongan darah B, terdapat antigen B di sel darah merah dan pada plasma darah terdapat antibodi α.
  • Golongan darah O, tidak terdapat antigen namun pada plasma darah terdapat antibodi α + β.
  • Golongan darah AB, terdapat antigen A dan B. Namun tidak terdapat antibodi pada plasma darahnya.

darah

Karena tidak terdapat antigen pada golongan darah O, maka golongan darah O sering  disebut dengan donor universal karena dapat mendonorkan darahnya pada golongan darah lain. Sedangkan AB disebut dengan resepien universal karena dapat menerima transfusi darah dari golongan darah lain. Hal ini disebabkan karena golongan darah AB tidak terdapat antibody α + β.  Namun pada praktek dunia medis modern, pendonoran darah dilakukan antar sesama golongan darah demi mencegah kemungkinan yang tidak diinginkan.

Baca Juga :   10 Ciri Makhluk Hidup : Manusia, Tumbuhan dan Hewan Serta Karakteristik Habitatnya

Pengujian Golongan Darah

  • Siapkan object glass, jarum lancet, alkohol, larutan anti A, anti B dan larutan kontrol.
  • Bersihkan ujung jari dengan alkohol, tusuk dengan jarum lancet, teteskan darah yang keluar pada tiga titik di object glass.
  • Tetesi satu titik darah dengan anti A, satu titik dengan anti B dan satu titik dengan larutan kontrol.

Kesimpulan:

subjek tersebut bergolongan darah A, Jika terjadi penggumpalan darah pada titik yang ditetesi anti A, namun tidak dengan titik yang ditetesi anti B.

subjek tersebut bergolongan darah B, Jika terjadi penggumpalan darah pada titik yang ditetesi anti B, namun tidak dengan titik yang ditetesi anti A.

subjek tersebut bergolongan darah AB, Jika terjadi penggumpalan darah pada titik yang ditetesi anti A, dan terjadi penggumpalan pula dengan titik yang ditetesi anti B.

subjek tersebut bergolongan darah O ,Jika tidak terjadi penggumpalan darah pada titik yang ditetesi anti A, dan tidak terjadi penggumpalan pula dengan titik yang ditetesi anti B.