Contents
Tahap Sintesis Protein, Pengertian dan Prosesnya
Sintesis protein merupakan proses dalam merubah asam amino pada linear menjadi protein tubuh manusia. Dalam proses ini membutuhkan peran DNA dan RNA maupun enzim. Sementara itu proses yang dihasilkan baik secara mekanik maupun kimiawi ada pada sel makhluk hidup. Didalam sintesis protein ada proses yang harus dilalui seperti yang akan dijelaskan pada ulasan dibawah ini.
Proses Sintesis Protein
Pada umumnya, proses sintesis protein dapat dibagi kedalam 3 tahapan diantaranya:
1. Tahap Replikasi DNA
Setiap sel makhluk hidup akan mengalami yang namanya pembelahan sel. Umumnya pembelahan tersebut terjadi menurut kelipatannya misalnya pembelahan 4 sel jadi 8 sel. Sebelum terjadi pembelahan, ada proses penggandaan komponen dalam sel salah satunya ialah DNA. Nah, penggandaan DNA inilah disebut dengan replikasi.
Replikasi ialah proses sintesis DNA yang baru terjadi pada nukleus sel. Dalam proses ini memerlukan bantuan enzim helikase. Tugasnya untuk melepas basa dan ikatan hidrogen di rangkaian DNA. Ketika proses ini berlangsung, pada induk DNA terjadi pembentukan anak DNA berbentuk serupa dengan induknya.
2. Tahap Transkripsi
Berikutnya merupakan tahap transkripsi yakni tahapan dimana DNA nantinya membentuk RNA yang caranya menguraikan kode genetik milik DNA. Dalam tahap ini nantinya akan memperoleh 3 macam RNA, yakni:
- mRNA
- tRNA
- rRNA
Proses tersebut berlangsung pada sitoplasma yang diawali dengan terjadinya pembukaan rantai ganda milik DNA yang dibantu oleh enzim RNA polimerase.
Dalam proses ini ada rantai tunggal bertugas untuk rantai sense. Adapun rantai lain dari pasangan DNA disebut dengan rantai anti sense. Dalam proses transkripsi dibagi menjadi 3 tahap, yakni tahap inisiasi, terminasi dan elongasi.
Tahap Inisiasi (Permulaan)
Dalam proses ini, ada daerah disebut dengan pangkal replikasi. Kemudian proses transkripsinya dikenal pula dengan nama promoter yakni wilayah DNA yang dimanfaatkan untuk tempat melekatnya RNA polimerase melakukan transkripsi.
Ada proses ketika RNA akan melekat pada promoter, lalu promoter tersebut akan mengikat kumpulan protein sehingga proses ini dinamakan dengan faktor transkripsi. RNA polimerase, promoter maupun faktor transkripsi dinamakan dengan kompleks inisiasi transkripsi. Sehingga RNA polimerase berikutnya bertugas untuk membuka rantai ganda milik DNA.
Tahap Pemanjangan
Saat RNA polimerase telah membuka rantai ganda milik DNA, RNA pun akan menyusun suatu uraian yakni nukleotida-nukleotida RNA pada ketentuan arah 5′ yang ke 3′. Dalam proses ini, RNA dapat mengalami pemanjangan diri sesuai proses pembentukan dari pasangan DNA dan basa nitrogen.
RNA juga tak punya basa pirimidin timin atau (T), namun mempunyai urasil (U). sehingga RNA akan membentuk sebuah pasangan basa urasil berbantu adenin dalam rantai DNA. Pada rantai RNA ada 3 macam basa, yakni guanin, sitosin serta adenine. Kemudian ketiganya akan dipasangkan dengan basa komplemen ketetapan menurut aturan pasangan basa. Dalam proses adenin ini, nantinya dapat berpasangan dengan urasil, sementara untuk guanin akan dipasangkan dengan sitosin.
Tahap Akhir
Sesudah proses transkripsi usai, maka rantai DNA pun akan menyatu lagi seperti sebelumnya. Kemudian RNA polimerase dilepaskan dari rantai DNA. Lalu RNA yang lepas dari DNA dan membentuk RNA m baru.
Pada sel prokariotik, RNA sebagai hasil transkripsi nantinya berperan aktif menjadi RNA m. Namun, RNA yang dihasilkan transkripsi kode nantinya menjadi RNA m aktif sesudah melalui proses tertentu. Sehingga bisa disimpulkan jika di rantai tunggal RNA m punya urutan basa nitrogen. Setiap 3 jenis urutan basa nitrogen pada nukleotida RNA m sebagai hasil transkripsi disebut dengan kodon ataupun triplet.
3. Tahap Translasi
Proses translasi ialah proses dalam menerjemahkan kode kodon dari RNA m yang akan menjadi asam amino sehingga dapat membentuk protein. Setiap urutan basa nitrogen yang tak sama akan diterjemahkan jadi asam amino yang tak sama juga. Misalnya ialah asam amino fenilalanin sebagai terjemahan kodon UUU atau (3 basa urasil), kemudian asam amino glisin atau (CGC), dengan asam amino serin atau (UCA) serta asam amino triptofan atau (UGG).
Dalam proses ini minimal ada 20 tipe asam amino yang diperlukan supaya bisa membentuk protein terjemahan dari kodon mRNA. Kemudian asam amino tersebut dapat menghasilkan rantai polipeptida lalu akan membentuk protein lebih spesifik juga. Pada proses translasi dibagi menjadi 3 tahap seperti berikut ini:
Tahap Awal
Di tahap awal, unit kecil ribosom dapat mengikat mRNA yang telah membawa kode genetik bagi asam amino yang dibuat, sekaligus akan mengikat inisiator tRNA. Lalu, molekul ribosom tersebut mengikat bersama dengan 3 molekul lalu membentuk komplek inisiasi.
Kemudian molekul tRNA akan mengikat serta memindahkan asam amino sitoplasma ke ribosom dibantu enzim serta energi GTP. Setiap ujung tRNA membawa 1 antikodon serta 1 asam amino. Berikutnya, asam amino diaktifkan oleh tRNA lalu akan menghubungkan kodon dengan antikodon dalam mRNA.
Tahap Pemanjangan
Sesudah asam amino diaktifkan, akan dihubungkan kembali oleh ikatan peptida pembentuk polipeptida yang ada di ujung tRNA dan akan membawa asam amino. Missalnya ialah tRNA yang membawa asam amino fenilalanin, sehingga antikodonnya dapat AAA yang nantinya berhubungan pada kodon mRNA UUU. Dalam proses tersebut, rantai polipeptida memanjang, karena adanya menambahan asam amino yang berlangsung.
Tahap Terminasi
Pada tahap akhir saat antikodon bawaan tRNA bertemu kodon UAA, UAG, dan UGA. Ini karena rantai polipeptida yang telah terbentuk dapat dilepas dari ribosom lalu diolah menjadi protein secara fungsional.
Inilah proses sintesis protein dan detail tahap-tahap siklus pembentukan protein yang terjadi pada tubuh mahkluk hidup. Semoga bermanfaat.
Baca juga: