Contents
- 1 Saluran Kemih : Penjelasan dan Fungsinya Lengkap
- 1.1 Pengertian Kandung Kemih
- 1.2 Fungsi Saluran Kemih
- 1.3 Keadaan Yang Bisa Mempengaruhi Fungsi Kandung Kemih
- 1.4 1. Batu kandung kemih.
- 1.5 2. Inkontinensia urine.
- 1.6 3. Retensi urine.
- 1.7 4. Kandung kemih yang terlalu aktif atau overactive bladder.
- 1.8 5. Cystitis
- 1.9 Cara Menjaga Kandung Kemih Agar Tetap Sehat
- 1.10 Share this:
Saluran Kemih : Penjelasan dan Fungsinya Lengkap
Saluran Kemih : Penjelasan dan Fungsinya – Kandung kemih merupakan salah satu organ dalam sistem eksresi manusia berupa urine. Kandung kemih memiliki peran sebagai penampung urin sementara sebelum dibuang atau dikeluarkan melalui proses buang air kecil. Nama latin dari kandung kemih adalah Vesika Urinaria.
Pada kesempatan kali ini, penulis akan membagikan informasi tentang Saluran Kemih : Penjelasan dan Fungsinya yang mungkin harus Anda ketahui, berikut penjelasannya :
Pengertian Kandung Kemih
Kandung kemih atau kantung kemih atau buli-buli adalah salah satu organ dalam sistem eksresi manusia yang berupa urine. Nama latin dari kandung kemih yaitu Vesika Urinaria.
Kandung Kemih atau dalam nama latinnya Vesika Urinaria adalah salah satu organ yang ada di dalam sistem eksresi manusia yang memiliki fungsi sebagai penampung urin sementara sebelum dibuang atau dikeluarkan melalui proses Buang Air Kecil (BAK).
Kandung kemih adalah organ yang berbentuk seperti kantong yang disusun oleh otot yang saling beranyaman. Organ ini terletak di rongga pelvis, dibelakang pubis. Normalnya kandung kemih menyimpan sekitar 500 ml urin.
Dalam keadaan kosong vesika urinaria atau kandung kemih berbentuk oval seperti buah pir dan lokasinya terletak di dalam rongga perlvis. Saat berisi urin, maka dinding atas dari vesika urinaria atau kandung kemih ini akan masuk ke daerah abdomen.
Fungsi Saluran Kemih
Adapun fungsi dari saluran kemih dalam tubuh kita antara lain adalah sebagai berikut :
- Untuk membantu proses buang air kecil yaitu dengan cara mengontraksikan otot–otot detrusornya.
- Untuk saluran urin saat akan dikeluarkan dari tubuh kita.
- Berfungsi untuk menerima sinyal dari kandung kemih yang ditampung dan nantinya akan dikeluarkan dari dalam kandung kemih.
- Berfungsi untuk mengarahkan urine agar bisa keluar dari dalam tubuh kita dengan sempurna.
Setelah mengetahui fungsi dari kandung kemih, berikut ini kami juga akan membagikan informasi tentang faktor risiko atau penyebab yang mempengaruhi terganggunya fungsi kandung kemih. Berikut penjelasan singkatnya di bawah ini :
Fungsi kandung kemih bisa terganggu saat kesehatan Anda sedang bermasalah atau menurun, atau mungkin juga bisa disebabkan oleh faktor usia.
Seiring bertambahnya usia, dinding pada kandung kemih akan mengalami sebuah perubahan. Jaringan elastis pada kandung kemih akan menjadi lebih kaku, otot-otot menjadi melemah, dan fleksibilitas kandung kemih untuk mengembang saat terisi urine juga akan berkurang. Kandung kemih menjadi tidak bisa menahan urine sebanyak dari sebelumnya. Pada wanita, otot kandung kemih yang melemah dapat menyebabkan kandung kemih dan vagina turun. Sehingga akan menekan serta menghambat saluran kemih. Sementara itu pada pria, saluran kemih dapat terhalang oleh pembesaran kelenjar prostat.
Keadaan Yang Bisa Mempengaruhi Fungsi Kandung Kemih
Selain penyebab yang mempengaruhi terganggunya fungsi kandung kemih, berikut ini adalah beberapa kondisi yang juga dapat mengganggu fungsi kandung kemih di antaranya yaitu:
1. Batu kandung kemih.
Batu ini dapat terbentuk di dalam ginjal dan turun ke kandung kemih. aliran urine dari atau menuju kandung kemih yang terhambat oleh Batu kandung kemih dapat menyebabkan rasa sakit yang parah.
2. Inkontinensia urine.
Inkontinensia urine merupakan kesulitan untuk menahan buang air kecil yang dapat menyebabkan buang air kecil tanpa sengaja. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Anda bisa mendiskusikan kemungkinan penyebab kondisi ini bersama dokter Anda.
3. Retensi urine.
Kondisi ini terjadi saat urine tidak keluar dari kandung kemih dengan lancar yang diakibatkan karena terhambatnya atau tertekannya aktivitas otot kandung kemih. Retensi urine bisa menyebabkan kandung kemih menjadi membengkak karena menahan terlalu banyak urine.
4. Kandung kemih yang terlalu aktif atau overactive bladder.
Kondisi ini merupakan salah satu penyebab umum dari inkontinensia urine. Kondisi ini dikarenakan oleh otot kandung kemih yang bekerja terlalu aktif dan akhirnya menyebabkan keluarnya urine akibat hasil kontraksi otot tersebut.
5. Cystitis
Peradangan atau infeksi pada kandung kemih yang juga dapat menyebabkan rasa sakit, munculnya perasaan tidak nyaman atau munculnya rasa ragu-ragu untuk buang air, ataupun bisa menjadi penyebab terjadinya buang air kecil menjadi lebih sering. Cystitis biasanya disebabkan oleh terjadinya infeksi saluran kemih dan pemasangan kateter urine.
Untuk dapat mendiagnosis kondisi ini, biasanya dokter akan melakukan penelusuran riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter juga bisa melakukan pemeriksaan urine atau memasukkan tabung berisi kamera ke dalam saluran kemih dan melihat kondisi kandung kemih Anda.
Perawatan untuk para penderita gangguan fungsi kandung kemih juga bervariasi. Dimulai dari perawatan dengan cara pengobatan tradisional, latihan kegel, sampai dengan pemasangan kateter, hingga tindakan operasi.
Segera hubungi dokter apabila Anda merasa sulit mengendalikan buang air kecil, ataupun gejala-gejala lainnya seperti mudah atau lebih sering mengompol tanpa disadari. Meskipun, urine yang keluar tidak berjumlah banyak. Anda juga harus mewaspadai adanya keluhan seperti nyeri saat berkemih, warna urine gelap seperti teh, kencing berdarah, nyeri punggung, dan demam.
Cara Menjaga Kandung Kemih Agar Tetap Sehat
Berikut ini adalah cara untuk bisa menjaga kandung kemih Anda agar tetap sehat :
- Buang air kecil sampai benar-benar selesai
- Berhenti merokok
- Minum air secukupnya
- Membersihkan area kelamin sebelum dan sesudah berhubungan seks
- Hindari duduk terlalu lama
Demikian informasi tentang Saluran Kemih : Penjelasan dan Fungsinya yang bisa penulisan bagikan kepada Anda. Semoga informasi singkat ini bisa bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi Anda, serta bisa menjadi salah satu bahan belajar untuk mempelajari organ pada tubuh manusia. Terima kasih.
Baca juga: