9 Fase Proses Pertumbuhan Tanaman Padi Mulai Dari Penyebaran Benih

Posted on

Proses Pertumbuhan Tanaman Padi Mulai Dari Penyebaran Benih

Proses Pertumbuhan Tanaman Padi Mulai Dari Penyebaran Benih – Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas tanaman padi adalah teknik budidaya. Bagi para petani, cara bercocok tanam bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Tetapi tidaklah gampang untuk memelihara tanaman sehingga pertumbuhan dan perkembangannya baik. Terdapat pendekatan yang cukup efektif untuk bisa dilakukan dalam budidaya padi yang tepat yaitu dengan cara memahami fase pertumbuhan tanaman padi, mulai dari penyemaian benih sampai dengan panen.

9 Fase Proses Pertumbuhan Tanaman Padi Mulai Dari Penyebaran Benih

Untuk itu kali ini kami akan mengulas tentang Proses Pertumbuhan Tanaman Padi Mulai Dari Penyebaran Benih yang wajib Anda ketahui sebelum membudidayakan tanaman padi. Berikut ada ulasannya.
Dalam garis besar, fase pertumbuhan tanaman padi dibagi menjadi 2 bagian yaitu fase vegetatif dan fase generatif. Tetapi ada juga yang membagi lagi fase generatifnya menjadi fase reproduktif dan pematangan.

FASE VEGETATIF

Fase vegetatif merupakan awal dari pertumbuhan tanaman, mulai dari perkecambahan benih sampai primordia bunga atau pembentukan malai.

1. Fase Penyebaran Benih

Pastinya fase menyebarkan benih terlebih dahulu adalah fase pertama yang dilakukan oleh petani untuk bisa mendapatkan padi.

Baca Juga :   Cara Penyerbukan Bunga Melati Terlengkap

2. Tahap Perkecambahan benih (germination)

Pada fase ini benih akan menyerap air dari lingkungan, masa dormansi akan pecah ditandai dengan kemunculan radicula dan plumule. Faktor yang mempengaruhi perkecambahan benih adalah kelembaban, cahaya dan suhu. Petani biasanya melakukan perendaman benih selama 24 jam kemudian direndam lagi selama 24 jam.

3. Tahap Pertunasan (seedling stage)

Tahap pertunasan mulai ketika benih berkecambah sampai mendekati anakan yang pertama muncul. Umumnya petani melewatkan tahap pertumbuhan ini di persemaian. Ketika awal persemaian, sudah mulai muncul akar seminal sampai dengan kemunculan akar sekunder yang membentuk sistem perakaran serabut permanen yang dengan cepat akan menggantikan radikula dan akar seminal sementara.

Di sisi lain tunas terus tumbuh, dua daun lagi terbentuk. Daun akan terus berkembang setiap 3-4 hari selama tahap awal pertumbuhan sampai dengan terbentuknya 5 daun sempurna yang menandai akhir dari fase ini. Maka, pada umur 15 – 20 hari setelah sebar, bibit telah mempunyai 5 daun dan sistem perakaran yang berkembang dengan cepat. Pada kondisi ini, bibit sudah siap untuk dipindah tanamkan.

4. Tahap Pembentukan anakan (tillering stage)

Setelah daun kelima sudah muncul, maka padi akan membentuk anakan bersamaan dengan berkembangnya tunas baru. Anakan tersebut akan muncul dari tunas aksial ( axillary ) pada buku batang dan menggantikan daun serta tumbuh dan berkembang lebih besar. Bibit ini akan menunjukkan posisi dari dua anakan pertama yang mengapit bagian bagian batang utama dan juga daunnya.

Penggunaan pupuk nitrogen atau urea yang berlebihan atau disaat pemberian pupuk susulan yang terlambat, dapat memicu terjadinya pembentukan anakan yang lebih lama. Tetapi, biasanya anakan yang terbentuk tidak akan produktif.

Baca Juga :   Bunga : Pengertian, Bagian - bagian, Jenis dan Fungsinya Lengkap

FASE GENERATIF

1. Tahap Inisiasi Bunga / Primordia (Panicle Initiation)

Pada tahapan ini diawali dengan adanya inisiasi bunga. Bakal malai akan terlihat berupa kerucut berbulu putih dengan panjang sekitar 1,0 hingga 1,5 mm. Ini pertama kali muncul berada di ruas buku utama. Lalu, pada anakan dengan pola yang tidak teratur. Ini akan terus berkembang sampai bentuk malai terllihat dengan jelas sehingga bulir terlihat dan bisa dibedakan.

Malai muda akan terus meningkat dalam ukuran dan berkembang ke atas di dalam pelepah daun bendera, hingga menyebabkan pelepah daun menggembung (bulge).

2. Tahap Bunting (booting stage)

Bunting terlihat pertama kali pada ruas batang utama. Pada tahap ini, ujung daun akan menjadi layu dan mati, serta anakan non-produktif akan terlihat pada bagian dasar tanaman.

3. Tahap Keluar Malai (heading stage)

Tahap Heading stage ditandai dengan adanya kemunculan ujung malai dari pelepah daun bendera. Malai akan terus berkembang sampai akhirnya keluar seutuhnya dari pelepah daun.

4. Tahap Pembungaan (flowering stage)

Proses pembungaan akan berlanjut sampai di mana hampir semua spikelet pada malai mekar. Pembungaan terjadi sehari setelah heading stage. Secara umum, floret (kelopak bunga) akan membuka pada pagi hari. Semua spikelet pada malai membuka dalam 7 hari. Pada pembungaan, 3-5 daun masih aktif.

5. Fase reproduktif

Perkembangan tanaman pada fase ini diawali dengan iisiasi bunga, pada fase ini bakal buah akan mulai terlihat berupa bentuk kerucut berbuluh putih yang pada umumnya memiliki panjang 1.0 hingga 1.5 mm. Pada umumnya yang pertama kali muncul yaitu pada ruas buku utama, lalu akan dilanjutkan ke pola anakan dengan bentuk yang tidak teratur atau sungsang.

Baca Juga :   Serial Tanaman Obat (Adas) - Pengertian, Karakteristik, Kandungan dan Manfaatnya Bagi Kesehatan

Hal ini akan terus berkembang hingga terlihat dengan jelas bulir yang sudah semakin jelas dan dapat kita bedakan dari bentuk yang lainnya. Kemudian biji akan mulai terus meningkat pertumbuhannya, sehingga akan berpelepah ke atas dan menghasilkan daun-daun bendera yang menyebabkan pelepah daun tersebut mengalami penggelembungan.

Penggelembungan pelepah daun bendera ini biasanya disebut dengan “bunting“ karena pelepah tersebut membengkak. Kemudian akan berlanjut menjadi tahap pemasakan biji yang pada akhirnya akan menghasilkan bulir-bulir padi yang akan diolah menjadi beras dan menjadi nasi yang siap untuk disantap. Periode pematangan padi berlangsung selama sekitar 35 hari.

Demikianlah ulasan tentang Proses Pertumbuhan Tanaman Padi Mulai Dari Penyebaran Benih yang sudah kami ulas di dalam artikel kali ini. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan. Terima kasih.

Baca juga:

11 “Fase Lengkap” Proses Pertumbuhan Tanaman Jagung Mulai Dari Tunas

8 Cara Membuat Sumber Api dari Peralatan Sederhana