Contents
Pengertian Perpindahan Kalor, Pengukuran dan Perpindahannya
Perpindahan kalor – kalor ialah energi yang mudah menerima dan mudah melepaskan, jadi bisa mengubah temperature zat itu menjadi naik ataupun turun. Kalor juga dapat berpindah dari zat satu ke zat lainnya melewati perantara. Misalnya seperti dua buah zat yang mempunyai temperatur berbeda bercampur di dalam wadah, maka temperatur dari kedua benda tersebut akan menjadi sama.
Hukum fisika yang membahas tentang perpindahan kalor adalah Asas black, yakni ilmuan dari skotlandia. Nama hukum tersebut diambil dari seorang ilmuan yang bernama joseph black.
Pengertian Kalor
Kalor atau panas adalah suatu energi yang berpindah sebab perbedaan suhu.
Pada tahun 1850an, joule memakai sebuah alat yang di dalamnya ada beberapa beban jatuh dan merotasikan kumpulan pengaduk dalam sebuah wadah air dengan keadaan tertutup. Dalalm siklus inilah, beberapa beban yang jatuh tersebut melakukan beberapa kerja dalam air menggunakan masaa air = m dan air itu telah mengalami kenaikan temperature besarnya Dt. Percobaan disini menjelaskan tentang adanya sebuah energi yang dapat menyebabkan munculnya kalor dalam siklus tersebut.
Sehingga, kalor dapat diartikan sebagai proses transfer energi dari zat satu ke zat lainnya dengan diikuti sebuah perubahan temperatur.
Pengukuran Kalor
Kalor merupakan energi yang berpindah dari benda yang mempunyai temperatur tinggi menuju benda dengan temperature rendah. Jadi, pengukuran kalor selalu berkaitan dengan terjadinya perpindahan energi.
Energi adalah kekal, jadi benda yang mempunyai temperatur jauh lebih tinggi maka akan melepaskan energi yang besarnya QL dan benda yang mempunyai temperatur lebih rendah ini akan menerima energi yang besarnya QT dengan besar sama.
Pengukuran kalor sering dilakukan dengan menentukan kalor jenis suatu zat. Apabila jenis kalor zat sudah diketahui, penyerapan dan pelepasan kalor bisa ditentukan dengan cara mengukur perubahan dari temperature zat tersebut. Maka, perlu kalian ingat persamaan berikut ini:
Jika temperature naik artinya zat telah menerima kalor dan sebaliknya jika temperature turun artinya zat telah melepaskan kalor.
Calorimeter ialah alat yang dipakai sebagai pengukur kalor. Bentuk calorimeter ini terdiri dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya sudah diketahui. Bejana tersebut kadang ditempatkan dalam bejana lain yang jauh lebih besar. Kedua bejana akan dipisahkan dengan bahan penyekat seperti wol atau gabus. Fungsinya bejana luar adalah sebagai pelindung supaya pertukaran dari kalor dengan lingkungan sekitar kalirometer bisa dikurangi.
Perpindahan Kalor
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa perpindahan kalor ini terjadi dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu lebih rendah. Terdapat tiga jenis perpindahan kalor yang bisa terjadi, antara lain :
1. Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Perpindahan kalor secara konduksi adalah suatu perpindahan kalor melewati suatu zat perantara (logam) yang tidak disertai perpidahan sejumlah partikel zat tersebut dengan permanen.
Contohnya :
Pada saat kita memanaskan pada salah satu bagian ujung logam, maka ujung logam yang lainnya akan ikut panas. Hal ini terjadi karena ada sebuah hantaran kalor dari suhu tinggi menuju suhu yang lebih rendah.
Bagian salah satu ujung logam yang telah dipanaskan tersebut partikelnya akan bergetar dan menghasilkan sebuah getaran terjadi pada partikel – partikel lainnya yang terhubung dengannya. Jadi, semua partikel logam tersebut akan bergetar walaupun hanya satu ujung logam saja yang telah dipanaskan. Nah, hal inilah yang nantinya akan merangsang terjadinya perpindahan kalor.
2. Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi adalah suatu perpindahan kalor melewati suatu zat yang disertai menggunakan perpindahan sejumlah bagian zat tersebut. Konveksi dapat terjadi pada zat cair (gas).
Terdapat dua jenis perpindahan kalor yang secara konveksi ini, yaitu:
- Konveksi alamiah
Konveksi alamiah adalah salah satu jenis konveksi yang terpengaruh oleh gaya apung tidak dari faktor luar namun karena adanya perbedaan massa dari jenis benda.
Contohnya :Pada saat memanaskan air, massa dari jenis partikel air yang telah panas akan menjadi naik menjauhi api dan mengganti partikel air lainnya dengan suhu yang lebih rendah. Proses ini menghasilkan semua partikel zat cair tersebut menjadi panas sempurna. - Konveksi paksa
Konveksi paksa adalah salah satu jenis konveksi yang terjadi sebab adanya pengaruh dari faktor luar (mendapatkan tekanan), dan perpindahan kalor yang dilakukan secara sengaja atau dipaksakan. Artinya disini adalah panas kalor yang dipaksa menuju tempat yang ingin dituju melalui bantuan faktor luar misalnya seperti tekanan.
Contohnya : Pada saat kipas angin yang membawa udara dingin menuju tempat yang panas, dan radiator mobil yang memiliki sistem pendingin mesin
3. Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Perpindahan kalor secara radiasi adalah suatu perpindahan kalor tanpa menggunakan zat perantara. Perpindahan kalor secara radiasi ini berbeda dengan perpindahan secara konduksi dan konveksi. Di dalam radiasi, agar terjadi sebuah perpindahan kalor maka kedua benda tidak harus melakukan sentuhan. Hal ini terjadi karena kalor dapat berpindah tanpa zat perantara. Artinya disini adalah kalor tersebut akan memancarkan ke segala arah dari sumber panas dan akan mengalir menuju ke segala arah.
Contohnya :
Pada saat kita dekat api unggun yang dari sudut mana saja, maka kita akan tetap merasakan kehangatan yang bersumber dari api tersebut.
Demikianlah pembahasan mengenai perpindahan kalor. Perpindahan kalor yang secara konduksi, konveksi maupun radiasi ini dapat dicegah dengan cara mengisolasi ruangan tersebut. Contohnya dalam hal ini sangat sederhana penerapannya yakni termos. Termos digunakan untuk menjaga suhu air agar tetap panas dengan cara mencegah perpindahan kalornya. Semoga bermanfaat!
Baca juga: