Pemupukan Organik Dan Penjelasannya

Posted on

Pemupukan Organik Dan Penjelasannya

Pemupukan organik dan penjelasannya – pupuk yang bahannya organik bisa menjadi input baik untuk lahan sawah. Konsentrasi nutrisinya hara ini lebih rendah daripada pupuk kimia sintetik.
Secara umum konsentrasi setiap unsur makro yang ada di pupuk kandnag maupun kompos kurang lebih 2-5 %. Jumlah ini jauh daripada kandungan konsentrasi yang dipunya pupuk kimia sintetik yakni 30-50%. Hal inilah yang membuat kebutuhan akan pupuk organik cenderung lebih banyak.

Menurut kebutuhannya, ada 2 teknis pemupukan yakni diberikan ke dalam tanah dan disemprotkan ke daun. Pupuk yang diberikan ini pupuk kompos atau pupuk kandang.
Pembuatan pupuk kompos asalnya dari limbah sampah lokal, jadi dapat menekan biaya produksi. Terkadang bahan yang dipakai ini hasil dari sisa jerami difermentasikan dengan kotoran hewan.

Pupuk organik harus diberikan diwaktu cuaca tak hujan, sebab bisa mudah terkena erosi air hujan. Selain tersebut, cara menstabilkan pH nya tanah dan adanya unsur Mg dan Ca, sehingga lahan sawah yang diberikan dolomit berdosis 1-2 ton/ha. Berikut ini ulasan lengkapnya mengenai Pemupukan organik dan penjelasannya.

Jenis jenis pupuk organik

Jenis jenis organik dibedakan jadi dua, yakni :

1. Pupuk organik cair

Terdapat banyak jenis pupuk organik cair yang kadang dipakai oleh petani :
• Jus bumi
• Bonggol pisang
• Bekicot
• Eceng gondok
• Limbah sayur
• Ampas tebu

Baca Juga :   alat reproduksi manusia pengertian bagian-bagian dan fungsinya terlengkap

2. Pupuk organik padat

Ada sejumlah pupuk organik padat yang kadang dipakai petani, diantaranya :

a. Pupuk hijau

Pupuk hijau adalah pupuk yang asalnya dari pelapukan tanaman, baik dari tanaman sisa hasil ataupun tanaman yang sengaja di tanam guna diambil hijaunya. Tanaman yang kadng dipakai guna pupuk hijau antara lain jenis leguminosa (kacang-kacangan) serta tanaman air (azola). Jenis tanaman tersebut dipilih sebab mempunyai kandungan hara, terutama nitrogen yang kaya kandungannya dalam tanah.

Pengaplikasian pupuk hijau ini dapat dibenamkan langsung dalam tanah maupun lewat proses pengomposan. Dilahan kering/ lahan tegalan petani kadang menanam leguminos (seperti hujan) menjadi pagar kebun.
Diwaktu inilah tanaman pagar dipangkas guna diambil hijauannya. Hijauan tanaman ini dapat diaplikasikan langsung di tanah sebagai pupuk. Sedangkan itu, di lahan petani kadang memakai azola untuk pupuk hijau.

b. Pupuk kandang

Pupuk kandang asalnya dari kotoran hewan, misalnya seperti sapi, unggas, kambing dan kerbau. Pada umumnya pupuk kandang dibagi menurut kotoran hewan kencing serta tak kencaing. Contohnya hewan kencing ialah kambing, kerbau dan sapi. Sedangkan contoh hewan tak kencing yakni unggas, bebek dan itik.
Ciri kotoran hewan ini durasi penguraiannya lumayan lama dan rendah kandungan nitrogen, namun kaya akan kalium dan fosfor. Pupuk kandang jenis tersebut cocok dipakai pada tanaman yang hanya diambil biji atau buahnya. Diantaranya kacang kacangan, mentimun dan tanaman buah.

Sementara untuk ciri kotoran hewan yang tak kencing ini durasinya lebih cepat dan kandungan nitrogennya tinggi, akan tetapi rendah kalium dan fosfor. Pupuk kandang ini cocok bila diterapkan di tanaman sayur misalnya kangusng, bayam dan selada.
Pupuk kandang banyak yang digunakan untuk pupuk dasar tanaman sebab keberadaannya yang banyak sderta proses pembuatannya mudah. Pupuk kandang tak membutuhkan proses memebuat yang lama sama halnya dengan kompos. Kotoran hewan lumayan mudah, hanya didiamkan hingga kondisinya kering serta matang saat belum diaplikasikan di lahan.

Baca Juga :   Contoh Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pertanian Paling Lengkap

c. Pupuk kompos

Pupuk kompos merupakan pupuk yang dihasilkan berdasarkan pelapukan bahan organik lewat proses biologis dibantu organisme pengurai. Organisme ini berbentuk mikroorganisme maupun makroorganisme.
Mikroorganimse dekomposer dapat berwujudd jamur, bakteri dan kapang. Sementara untuk makroorganisme dekomposer yang terpopuler yakni cacing tanah. Bila dilihat berdasarkan proses pembuatannya maka dibedakan menjadi 2 metode pupuk kompos, yakni proses anaerob (tanpa melibatkan udara) dan proses aerob (melibatkan udara).

Saat ini teknologi pengomposan telah berkembang pesat. Beragam varian dekomposer dan metode banyak dijumpai. Jadi pupuk kompos dihasilkan berbagai macam jenis.

d. Pupuk hayati organik

Pupuk hayati ini terdiri atas organisme hidup yang mempunyai kemampuan meningkatkan kesuburan tanah serta menghasilkan nutrisi penting untuk tanaman. Di dalam peraturan pertanian pupuk ini tidak diklasifikasikan menjadi pupuk organik, namun mejadi pembenah tanah. Di dalam penerapannya kerap dianggap menjadi pupuk organik.

Pupuk hayati ini bekerja mirip pupuk organik yang bisa meningkatkan langsung kesuburan tanah dengan cara menyediakan nutrisi tanaman. Pupuk tersebut dengan alami bisa menyediakan nutrisi lewat proses gradual dengan mimfiksasi unsur N terhadap atmosfer, lalu melarutkan fosfor serta mensintesis sejumlah zat lain yang diperlukan tanaman.

Sehingga, dengan pupuk ini maka siklus penyuburan tanah bisa berlangusng terus bekerja dan berkelanjutan. Pupuk hayati ini terbuat dengan cara mengisolasi sejumlah bakteri khusus misalnya azotobacter choococum fungsinya menjadi pengikat sejumlah unsur N, serta bacillus mucilaginous yang dapat melarutkan unsur K.

Karakteristik pupuk organik

Pupuk organik ini mempunyai ciri yang bisa menyediakan nutrisi untuk tanaman, diantaranya :

1. Sumber nutrisi tanaman lengkap
2. Memperbaiki struktur pada tanah
3. Meningkatkan kapasitas tukar kation
4. Meningkatkan daya simpan air
5. Meningkatkan kegiatan biologis tanah

Baca Juga :   Contoh Energi Potensial Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Nah, itulah pembahasan mengenai pupuk organik dan penjelasannya. Bila kita membahas mengenai pupuk organik pasti kalian sudah pernah mendengar, namun jarang tau fungsi atau kelebihannya. Nah pupuk organik ini ternyata bagus sekali untuk kualitas perbaikan gizi tanah. Semoga dengan ulasan diatas tadi bisa menambah ilmu pengetahuannya. Terima kasih.

Baca juga:

Ciri Kura Kura dan Fisiologi

Sebab Ilmiah Bunga Hanya Mekar Di Waktu Tertentu