Contents
Pembahasan Penting Seputar Plotoplasma
Protoplasma adalah bagian dari fundamental yang hidup dari sel, mencakup semua bagian dalam, yakni inti ditambah dengan sitoplasma. Kondisi ini pada kondisi koloid yang sebagian besar berupa air (75 -80%), berupa protein (10 – 15%), berbentuk enzim, kerbohidrat, zat lemak (kolesterol, lemak netral, fosfolipid), serta garam anorganik ataupun elektrolit.
Pengertian Protoplasma
Pengertian protoplasma adalah suatu bahan hidup sel. Sedangkan struktur tersebut pertama diidentifikasi ketika 1839 silam, berupa cairan yang bisa dibedakan oleh dinding. Hal ini juga dianggap suatu zat transparan, yang kental serta bisa dikembangkan. Dapat pula di katakan suatu struktur tanpa organisasi jelas namun memiliki banyak organel.
Protoplasma juga dianggap sebagai semua bagian sel pada membran plasma. Tetapi, ada juga penulis yang menggolongkan protoplasma kedalam membran sel, sitoplasma, dan nukleus.
Fungsi Protoplasma
Fungsi protoplasma ialah melindungi organ-organ tubuh, yang bertugas menjadi cadangan energi, mengatur sifat termal, mengangkut oksigen, serta menimbulkan reaksi kimia.
Seluruh proses yang terjadi pada sel dan dihubungkan dengan protoplasma, lewat berbagai komponennya.
Sedangkan membran plasma ialah penghalang struktural selektif Pengontrol hubungan sel dengan lingkungan sekitar. Lipid akan mencegah lewatnya hidrofilik. Sementara protein akan mengendalikan zat yang bisa melintasi membran, yang mengatur masuk dan keluarnya pada sel.
Beberapa reaksi kimia yang terjadi pada sitosol, contohnya glikolisis, secara langsung ikut campur untuk memodifikasi viskositas seluler dari gerakan amoeboid dengan cyclosis. Sama halnya, penting sekali pada pembentukan gelendong mitosis ketika proses pembelahan sel.
Pada sitoskeleton, mikrofilamen dihubungkan dengan kontraksi serta pergerakan sel. Sedangkan mikrotubulus juga ikut campur pada pengangkutan sel serta membantu pembentukan sel. Dia pun ikut berpartisipasi pada pembentukan sentriol, silia maupun flagela.
Sementara tugas untuk transportasi intraseluler, transformasi, sekresi zat dan perakitan merupakan tugas retikulum endoplasma serta diktiosom.
Terjadinya transformasi dengan akumulasi energi dapat dilakukan oleh organisme fotosintesis yang mempunyai kloroplas. ATP didapat dari respirasi seluler yang terjadi dalam mitokondria.
Sifat Protoplasma
Pada umumnya, sifat-sifat fisiologis protoplasma memiliki tanggung jawab terhadap sifat-sifat sel. Itu artinya Jika fungsi-fungsi sel menjadi cerminan secara langsung terhadap sifat-sifat dari protoplasma.
Selain itu, protoplasma juga mempunyai 3 sifat fisiologis responsif (kemampuan dalam bereaksi karena adanya stimulus, mendeskripsikan tingkat adaptasi dengan lingkungannya), metabolisme (cirri khas dan karakteristik makhluk hidup, yang mencakup seluruh reaksi kimia sel. Istilah metabolisme disini bermakna menanggapi proses fungsional dari nutrisi contohnya pencernaan, penyerapan, respirasi, serta ekskresi).
Kemudian reproduksi (yang terdiri atas pembentukan sel-sel baru, yang menyerupai bentuk aslinya, baik dalam proses pembelahan langsung, yakni amitosis ataupun secara tidak langsung yakni, mitosis lebih berulang untuk sel-sel hewan. Bahkan terdapat pula bentuk khusus dari pembelahan di tahap pematangan dari sel-sel kelamin ataupun gamet, yakni meiosis).
Sifat Fisiologis
Terdapat tiga sifat fisiologis protoplasma menurut penjelasan diatas. Diantaranya metabolisme, lekas marah dan reproduksi. Pada protoplasma, seluruh proses metabolisme sel akan terjadi. Sejumlah proses bersifat anabolik yang berhubungan dengan sintesis protoplasma. Sedangkan yang lainnya bersifat katabolik, serta campur tangan pada proses disintegrasinya. Metabolisme terdiri atas beberapa rincian proses diantaranya pencernaan, pernapasan, ekskresi, dan penyerapan.
Seluruh proses yang berhubungan dengan reproduksi ialah pembelahan sel, pengkodean bagi sintesis protein pada seluruh reaksi sel, prosesnya terjadi didalam inti sel, dan terkandung pada protoplasma.
Responsif ialah respons protoplasma oleh stimulus eksternal. Hal itu dapat memicu respons fisiologis sehingga memungkinkan sel dalam beradaptasi terhadap lingkunganyang ada disekitar mereka.
Teori protoplasma
Seorang Ahli anatomi bernama Max Schultze telah mengusulkan akhir abad ke-19 menyatakan jika dasar kehidupan mendasar ialah protoplasma. Selain itu, Schultze juga mengemukakan jika protoplasma ialah zat yang telah mengatur aktivitas penting dari jaringan makhluk hidup.
Hasil pemikiran Schultze dianggap menjadi titik awal dari teori protoplasma. Karena teori tersebut didukung dengan proposal Thomas Huxley tahun 1868 serta didukung pula para ilmuwan lainnya di masa itu.
Teori protoplasma juga menyatakan jika protoplasma merupakan dasar fisik sebuah kehidupan. Dengan begitu, studi mengenai zat tersebut dapat memungkinkan untuk memahami fungsi dari makhluk hidup, salah satunya adalah adanya mekanisme pewarisan.
Ciri-ciri Protoplasma
Sementara itu, protoplasma juga terdiri atas berbagai senyawa organik serta anorganik. Namun zat terbanyaknya ialah air, karena hampir 70% total beratnya berfungsi menjadi transporter, pelumas, pelarut, elemen structural dan termoregulator.
Kemudian sebanyak 26% protoplasma berupa makromolekul organik. Hal itu merupakan molekul besar dan dibentuk dari polimerisasi subunit lebih kecil.
Bahkan juga ditemukan juga kandungan karbohidrat, makromolekul (berupa karbon, hidrogen, maupun oksigen) dalam menyimpan energinya bagi sel protoplasma. Itu pun dimanfaatkan di berbagai fungsi metabolik maupun fungsi struktural protoplasma.
Terdapat pula berbagai macam lipid atau (lemak netral, fosfolipid, dan kolesterol) dengan fungsinya untuk sumber energi sel sendiri. Bukan hanya itu saja, mereka juga merupakan bagian penyusun membran sebagai pengatur fungsi protoplasma dengan tugas yang beda.
Kandungan protein terbentuk hampir 15% terhadap total komposisi protoplasma. Beberapa diantaranya protein struktural. Dari protein-protein tersebut akan membentuk kerangka kerja tubuh protoplasma, yang berkontribusi untuk organisasi serta untuk melakukan transpor selulernya.
Ada protein lain pada protoplasma yakni enzim. Zat ini bertugas untuk katalis (yakni zat yang berfungsi mengubah kecepatan dari reaksi kimia yang terjadi) pada proses metabolisme.
Itulah pembahasan tentang seputar protoplasma adalah bahan hidup sel. Semoga bermanfaat dan selamat belajar.
Baca juga: