Jenis Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya Terlengkap

Posted on

Jenis Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya

Jenis Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya tidak hanya ada satu jenis saja. Antara makhluk hidup satu dan lainnya terjalin suatu hubungan, bisa jadi sesama spesies atau antarspesies, bisa juga antar komponen biotik atau antar komponen abiotik. Sedangkan hubungan timbal balik juga dikenal sebagai interaksi. Untuk lebih mengenal tentang Jenis Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya, berikut ini akan dibahas secara lengkap.

1. Interaksi Antar-Individu Membentuk Populasi

Kumpulan makhluk hidup pada spesies yang sama dan hidup di waktu serta wilayah tertentu yang saling berinteraksi dapat membentuk suatu populasi.
Karena dari spesies serupa, individu pada populasi tersebut juga punya potensi untuk melakukan kawin silang dan menghasilkan keturunan fertile (bisa bereproduksi). Contoh dari populasi ini ialah populasi padi, itik, maupun populasi sapi.

Cirri ciri populasi diantaranya:

a. Mempunyai kesamaan morfologi
b. Mempunyai kesamaan fungsi fisiologi
c. Bisa melakukan perkawinan silang
d. Bisa menghasilkan keturunan fertile.

Sehingga populasi mempunyai sifat bisa tumbuh & berkembang. Dimulai dengan populasi ukuran kecil jadi populasi ukuran besar. Dan sebaliknya, disebabkan alasan tertentu, contohnya diburu, mengalami penyakit, terdapat bencana alam, maka ukuran populasinya jadi lebih kecil dibandingkan semula.

Dengan besarnya populsi, maka semakin banyak pula kebutuhan makanannya. Kebutuhan oksigen, ruangan dan air juga lebih besar. Terjadi persaingan antar individu guna memenuhi keperluan oksigen, ruangan, air, dan makanan. Sebab itulah ledakan populasi bisa menimbulkan persaingan serta menimbulkan masalah lingkungan.
Jumlah populasi bisa bertambah dan berkurang, tergantung dengan keadaan lingkungannya. Ketika musim hujan jumlah populasi rumput akan meningkat. Dan sebaliknya, ketika musim kemarau, akan menurun jumlah populasinya.

Baca Juga :   4 Ciri-ciri Ekosistem Air Tawar Beserta Penjelasannya

2. Interaksi Antar-Populasi Membentuk Komunitas

Interaksi antar populasi satu dan lain pada suatu wilayah akan membentuk suatu komunitas. Sebagai contoh komunitas hutan hujan tropis yang terdapat banyak populasi seperti tumbuhan, burung, reptilian, mamalia, cacing moluska, dan mikroorganisme. Pada interaksi antarmakhluk hidup dapat membentuk hubungan khusus dan berperan secara nyata pada persebaran maupun kepadatannya.

Terdapat beberapa interaksi antara makhluk hidup. Jalinan interaksi bisa terjadi dengan antarindividu populasi maupun antarindividu beda populasi bahkan beda (spesies) atau jenisnya. Bentuknya bisa berupa saling merugikan, menguntungkan, ataupun hanya satu jenis yang diuntungkan. Dibawah ini bentuk interaksi antarspesies pada sebuah komunitas.

  1. Kompetisi
    Kompetisi termasuk bentuk interaksi 2 makhluk hidup sehingga membuat kedua makhluk tersebut mendapat kerugian. Keperluan hidup yang sering diperebutkan, ialah makanan, sumber air, tempat berlindung, bersarang, serta pasangan kawin.
    Beberapa bentuk kompetisi bisa berupa kompetisi intraspesifik, yakni kompetisi antara anggota spesies serupa dengan kompetisi interspesifik. Yakni kompetisi antar anggota beda spesies. Persaingan antarindividu pada spesies sangat penting untuk mengatur populasi dari spesies itu.
  2. Predasi
    Pada suatu interaksi antarmakhluk hidup ada hubungan satu spesies yang memakan spesies lain. Pada persoalan ini, konsumen disebut dengan predator, sementara spesies yang dimakan disebut dengan mangsa.
    Predator merupakan makhluk hidup yang mendapatkan sumber-sumber yang dibutuhkan dengan cara memangsa makhluk hidup lainnya. Bila yang dimangsa ialah produser, jadi, bentuk interaksi tersebut dinamakan herbivore. Namun untuk hewan yang memangsa disebut atau produser disebut sebagai herbivor.
  3. Simbiosis
    Hubungan dekat diantara 2 spesies makhluk hidup yang tidak sama disebut dengan simbiosis atau berarti hidup bersama. Jalinan interaksi simbiotik mencakup bentuk parasitisme, mutualisme, dan komensalisme.
    Parasitisme ialah bentuk interaksi yang bisa mengakibatkan satu pihak memperoleh keuntungan, sementara pihak yang lain mengalami kerugian. Parasit bisa memperoleh makanan dari badan makhluk hidup lainnya, yang dinamakan dengan inang ataupun hospes.
Baca Juga :   Ekosistem Buatan: Pengertian, Karakteristik, Rantai Makanan Beserta Contohnya Terlengkap

Disamping memakai inang untuk sumber nutrisinya, parasit juga memanfaatkan inang mereka guna perlindungan terhadap predator yang memangsa. Contoh dari persoalan itu ialah kehidupan ikan mutiara terhadap timun laut.
Komensalisme ialah bentuk interaksi yang bisa mengakibatkan satu pihak memperoleh keuntungan, sementara pihak lain tak terpengaruh (tak diuntungkan atau tak dirugikan). Contohnya adalah kehidupan ikan remora bersama ikan hiu.

Mutualisme termasuk bentuk interaksi bisa mengakibatkan kedua spesies sama-sama memperoleh keuntungan. Jenis interaksi ini juga disebut dengan simbiosis obligat. Contoh dari simbiosis mutualisme ialah proses penyerbukan bunga. Dalam beberapa proses penyerbukannya bisa dilakukan dengan bantuan serangga khusus, kelelawar atau burung.

3. Interaksi Antara Komunitas dan Komponen Abiotik Untuk Membentuk Ekosistem

Jalinan interaksi antar komunitas dan faktor abiotik akan membentuk system yang disebut dengan lingkungan ataupun ekosistem. Jalinan interaksi itu bisa berbentuk proses memakan serta dimakan dengan begitu terjadi pemanfaatan energi maupun daur ulang materi. Besarnya luas ekositem tersebut juga tak bisa ditentukan. Terdapat ekosistem sawah sangat luas serta ada juga ekosistem lautan cukup luas.

4. Interaksi Antar-Ekosistem Membentuk Biosfer

Pada permukaan bumi, dari dasar samudera sampai puncak pegunungan tinggi maupun beberapa lapisan udara ada banyak sekali ekosistem yang berinteraksi. Itu adalah lapisan permukaan bumi dan ditempati oleh organisme yang berinteraksi satu sama lain. Lapisan permukaan bumi tersebut dikenal dengan biosfer ataupun ekosfer.
Itulah pembahasan tentang Jenis Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya. Semoga bermanfaat.

Baca juga: