Bahayanya Kerusakan Terumbu Karang yang Terjadi di Indonesia

Posted on

Bahayanya Kerusakan Terumbu Karang yang Terjadi di Indonesia

 

Kerusakan terumbu karang di Indonesia – Kerusakan terumbu karang paling dipengaruhi oleh faktor seperti kimia, biologis, fisik, serta manusia. Faktor yang berhubungan dengan kimia, biologis dan juga fisik ialah faktor-faktor yang ada di luar kendali manusia. Artinya faktor ini berhubungan dengan kondisi cuaca, iklim, suhu maupun temperatur, dan jenis-jenis alga yang bisa mengganggu keberlangsungan hidup terumbu karang.

Kerusakan Terumbu Karang

Secara alamiah Kerusakan terumbu karang di Indonesia tak menimbulkan efek yang sangat parah. Faktor yang sangat memengaruhi yang semakin parah pada kondisi terumbu karang ialah manusia. Aktivitas manusia ini membuat kondisi pada terumbu karang semakin memprihatinkan. Padahal terumbu karang ini justru akan menguntungkan manusia, tapi karena berbagai hal malah justru manusia sendiri yang merusak.

Penyebab Terumbu Karang Rusak

Adapun macam-macam penyebab terjadinya dari kerusakan terumbu karang di Indonesia karena aktivitas manusia, antara lain :

1. Kegiatan Penambangan

Batu karang dipakai sebagai bahan bangunan, pembangunan jalan serta berbagai aksesoris guna mempercantik akuarium. Dengan cara menambanginilah yang akan merusak pada terumbu karang. Kegiatan ini menghasilkan keuntungan secara ekonomi, namun hal ini sangat tidak dibenarkan.

Baca Juga :   Limbah B3 : Pengertian, Jenis, Sifat dan Klasifikasinya Lengkap

2. Penangkapan Ikan secara Ilegal

Penangkapan ikan menggunakan bahan peledak akan merusak dan membahayakan koloni pada terumbu karang.

3. Pencemaran Limbah

Adanya pencemaran perairan ini juga disebabkan limbah yang menyebar di area laut sehingga dapat merusak kelangsungan hidupnya terumbu karang.

4. Adanya Proses Pengendapan

Sedimentasi/ pengendapan terjadi sebab berbagai macam kegiatan manusia berupa penambangan, lalu konstruksi sepanjang pantai, dan penebangan hutan tropis/ pertanian. Sehingga mengakibatkan erosi tanah dan terbawa sampai laut. Akibatnya air laut keruh dan semakin mengancam kehidupan pada terumbu karang.

5. Pembukaan Daerah Wisata

Adanya akses wisata di bawah laut memang menguntungkan dalam ekonomisnya, namun hal ini tidak jarang bisa mengancam kelangsungan hidup terhadap biota laut yang terdapat di dalamnya.

6. Eksploitasi Ikan

Para nelayan sering tanpa sadar terlalu over dalam mengambil ikan yang terdapat di laut. Eksploitasi berlebihan bisa membuat ikan-ikan yang hidup di sekitar terumbu karang menjadi berkurang. Padahal terumbu karang butuh ikan-ikan tersebut. Sehingga ini juga mengancam kehidupan terumbu karang.

7. Kerusakan Akibat Jangkar

Jangkar kapal berat dan kuat yang dilepaskan secara langsung dapat menghancurkan terumbu karang di bawah laut.

8. Penebangan Hutan

Penebangan Hutan Mangrove di sekitar lepas pantai ini membuat proses sedimentasi akan semakin tinggi. Hutan mangrove yang menjadi filter air dan pencegahan dari terjadinya abrasi pantai malah akhirnya akan merusak pada ekosistem terumbu karang. Hutan mangrove kayunya ditebang guna keperluan kayu bakar ini sangat tidak dianjurkan.

9. Pencemaran Akibat Sampah

Sampah menjadi hal terpenting merusak suatu ekosistem, baik ekosistem darat maupun laut, ekosistem rawa, dan ekosistem danau. Sampah sebagai hal yang paling mengganggu ekosistem. Begitu pula saat banyaknya sampah pada plastik yang bertebaran di sekitar area laut bisa menghalangi cahaya matahari yang diperlukan oleh terumbu karang yang ada di dalamnya hidup para polip.

Baca Juga :   Dampak (Positif dan Negatif) Penggunaan Pestisida Bagi Kehidupan Manusia

10. Pembangunan Daerah Pesisir

Pembangunan besar-besaran yang berada di pesisir pantai dan disertai dengan proses reklamasi darat serta pengerukan tanah akkan menghalangi cahaya matahari yang diperlukan terumbu karang agar tetap hidup. Akibatnya binatang-binatang hidup di karang ataupun polip akan mati sebab kekurangan cahaya matahari.

11. Terjadinya Erosi

Pembangunan hotel tidak direncanakan baik bisa membuat kondisi pesisir pantai menjadi semakin rusak sebab terjadi erosi. Pembangunan hotel daerah pesisir hendaknya ini tidak mengesampingkan dari faktor lingkungan yang ada.

12. Dominasi Alga terhadap Terumbu Karang

Banyaknya alga hidup di terumbu karang tidaklah indikasi yang baik. Alga yang tumbuh sebab banyaknya pencemaran yang terjadi menjadikan kondisi terumbu karang lambat laun ini akan mati. Bahkan jika ikan pemangsa alga ini ditangkap berlebihan, algapun semakin bertumbuh pesat sebab ikan pemakan alga semakin berkurang. Ciri alga yang bisa merugikan kelangsungan hidup pada terumbu karang bisa terlihat bentuk fisiknya.

13. Pengambilan Karang Secara Ilegal

Kehadiran wisatawan bisa mendatangkan keuntungan juga sekaligus kerugian secara bersamaan. Adanya wisatawan pasti mendatangkan keuntungan sebab ada nilai ekonomisnya. Namun, menimbulkan sebuah kerugian jika para wisatawan dengan sengaja mengambil terumbu karang di bawah laut untuk aksesoris maupun lainnya.

14. Kerusakan Karang Karena Sianida

Racun sianida masih dipakai oleh nelayan guna mencari ikan yang dapat membahayakan terumbu karang. Racun sianida menyebar di perairan akan menempel di terumbu karang dan ini semakin lama membuat para binatang-binatang yang hidup di dalam terumbu karang mati. Para polip yang mati dengan otomatis akan membuat karangnya memutih.

15. Penggunaan Pestisida

Penggunaan pestisida di lahan pertanian dan juga sistem pertanian yang buruk bisa membuat pestisida akan mengalir sampai laut. Pestisida dapat membahayakan bermacam organisme yang hidup dalam terumbu karang.
Seperti itulah penyebab dari kerusakan terumbu karang di Indonesia yang kurang diperhatikan masyarakat. Seharusnya masyarakat menjaganya bukan malah menjadikan sebuah alat keuntungannya saja, karna bagaimanapun dampaknya juga akan berpengaruh pada manusia itu sendiri.

Baca Juga :   13 Tanah Yang Cocok Untuk Pertanian Di Pulau Jawa

Pelestarian ekosistem lautan misalnya pada kerusakan terumbu karang di indoneaia ini dapat dilakukan melalui cara budidaya pada terumbu karang. Budidaya terumbu karang ini harus dilakukan oleh seluruh pada masyarakat pesisir pantai, salah satunya ialah dengan cara transplantasi terumbu karang. Perlu adanya sebuah kesadaran yang dibutuhkan oleh masyarakat tentang pentingnya dari menjaga terumbu karang. Terumbu karang ini merupakan keseimbangan ekosistem yang wajib selalu dilestarikan.

Salah satu caranya dengan melestarikan terumbu karang adalah sebagai tempat hidup hewan vertebrata dan juga invertebrata yang terdapat di lautan. Berbagai jenis ikan ini seperti ikan pari, ikan tuna, ikan kakap, dan ikan lainnya yang membutuhkan terumbu karang sebagai tempat tinggal supaya mereka tetap hidup serta mempertahankan hidupnya.

Baca juga: