6 Fungsi Lisosom Dalam Sel Hewan Dan Tumbuhan

Posted on

6 Fungsi Lisosom Dalam Sel Hewan Dan Tumbuhan

6 fungsi lisosom dalam sel hewan dan tumbuhan – lisosom adalah bagian dalam sel yang fungsinya menjadi organ dengan bentuk yang serupa dengan kantong terikat membrane di dalamnya terkandung enzim hidrolitik yang mempunyai fungsi mengontrol sistem pencernaan intraseluler pada berbagai kondisi. Nah, berikut selengkapnya mengenai 6 fungsi lisosom dalam sel hewan dan tumbuhan.

Lisosom asalnya dari kata lyso yang artinya pencenaan, sementara kata soma artinya tubuh. lisosom dijumpai pertama kalinya seorang ilmuan yang namanya Cristian de duve tahun 1950, yang mana keberadaan dari organel tersebut dapat dijumpai diseluruh sel eukariotik. Lisosom adalah organel pencernaan yang ada di sel hewan, dan tumbuh tumbah organel tersebut terknal dengan nama vakuola yang fungsinya mencerna, dan menyimpan senyawa organic yang dihasilkan oleh tanaman.

Pembentukan lisosom

Pada dasarnya, lisososm adalah vesikula khusus yang fungsinya menjadi tempat penyimpanan beragam jenis enzim. Ada kurang lebih 40 sampai 50 jenis enzim hidrolitik yang menyimpan di dalam organel tersebut, antara lain lipase, nuclease, protease, dll. enzim ini bisa menghirolisis seluruh jenis bentuk makromolekul misalnya fosfolipid, lipid, protein, polisakarida, dan asam nukleat. Selain tersebut, sejumlah enzim ini bisa bekerja dengan optimal di pH asam, yakni pH 5.

Dan di setiap sel hewan serta tumbuhan mempunyai sejumlah hormone misalnya :
• Fungsi hormone asam absisat
• Fungi hormone etilen
• Jaringan floem dan xylem

Baca Juga :   Pengertian Enzim Arginase: Struktur, Fungsi Dan Cara Kerja

6 Fungsi Lisosom Dalam Sel Hewan dan Tumbuhan

Adapun fungsi lisosom diantaranya :

1. Pencernaan intrasel

Ini adalah salah satu fungsi khusus lisosom, yang mana materi dicerna tersebut asalnya dari luar atau dari dalam sel tersebut. Bila materi yang telah dicerna asalnya dari luar sel, maka materi ini masuk di dalam sitoplasma lewat pinositosisi dan juga fagositosisi. Bernama pencernaan intrasel sebab pencernaan ini berlangsung dalam lisosom, yang mana enzim hidrolitik tak pernah keluar dari lisosom. Hal tersebut mengakibatkan proses pencernaan berlangsung dengan optimal. Bila mengalami kasus pecahnya lisosom maka kondisi tersbeut menyebabkan enzim hidrolitik keluar pada lisosom dan akan menghancurkan sel tersebut.

2. Endositosis

Ini adalah mekanisme masuknya makromolekul yang asalnya dari luar sel dalam sel. Molekul ini nanti akan lewat endocytic pathway yang kemudian molekul ini dibawah menuju endosome awal yang termasuk vesikel vesikel kecil tak beraturan. Endosome awal mempunyai pH asam kurang lebih 6, inilah sejumlah makromolekul yang terjadi proses pemilihan yang mana ada materi yang dipakai yakni dibawa di endosome berikutnya, da nada pula materi yang tak dipakai dan dibuang menuju sitoplasma.

Di dalam proses reseptor bertanggung dalam dalam mengambil materi yang dipakai oleh sel.
Signaling reseptor ini yang bertanggung jawab atas proses pengikatan ligan pada bagian ekstraseluler yang fungsinya membawa pesan untuk mengubah kegiatan dalam sel.

Menurun berat jnies, dan Ph besetay komposisi proteinnya, ada 2 endosom tipe, diantaranya :
• Early endomos adlaah endosome yang letaknya di daerah sekeliling dalam sel
• Late endosome adalah endosome yang letaknya lebih dekat dari bagian nucleus sel

3. Autofagi

Ini adalah sebuah mekanisme pendegradasian yang dijalankan lisosom dari organel sel yang tak berfungsi lagi tanpa mengalami kehilangan bahan kimia penyususnnya yang dipakai lagi oleh sel.
Contohnya seperti degredasi yang dialami sel hati dengan mitokondria dengan usia kira-kira 10 hari. Mitokondria yang umurnya 10 hari dan tak berfungsi lagi diselubungi sebuah organel teradap reticulum endoplasma kasar serta membentuk autofagosom yang lalu akan bergabung bersama lisosom supaya mitokondria bisa dihancurkan enzim hidrolitik.

Baca Juga :   Ruminansia : Pengertian dan Sistem Pencernaan Pada Hewan Ruminansia Terlengkap

4. Fagositosis

Ini adalah proses pemasukan beragam partikel yang ukurannya besar yakni partikel yang mempunyai diameter dengan lebih besar 5 um dan mikroorganisme misalnya virus atau bakteri di dalam sel yang asalnya dari lingkungan. Proses tersebut dijalankan oleh beragam tipe sel yang sudah terjadi spesialisasi.

Sebgaai contoh ialah kasus dari kebanyakan jenis Protista amoeba atau siliata dalam emmperoleh makanan, cara yang dilakukan mereka ialah dengan menangkap partikel makanan maupun microorganism lebih kecil. Kemudian partikel manaan yang ditangkap ini dimasukkan di dalam organel yang terkenal dengan nama fagosom dan vakuola, yang mana vakuola maupun fagosom ini asalnya dari sebagian kecil membrane plasma. Kemudian fagosom akan menggabungkan diri dengan lisosom untuk menjalankan pencernaan dari partikel makanan yang sudah ditangkap.

5. Eksositosis

Adalah mekanisme transport berwujud molekul yang ukurannya besar melalui membrane plasma daro dalam di luar sel yakni dengan cara penggabungan vesikula yang isinya sejumlah molekul ini dengan membrane plasma. Contohnya ekositosis dari ciri makhluk hidup lewat pergantian rawan dalam perkembangan tulang keras.

6. Autolysis

Ini adalah proses dari penghancuran diri yang dijalankan sel dengan cara pembebasan isi lisosom di dalam sel. Contohnya kasus ini yang dialami daur hidup katak, yakni ketika berudu telah merayap kembali ekornya ketika ia menginjak usia dewasa. Selain itu sejumlah fungsinya ini, lisosom pun emmpunyai peranan pentik sekali dalam usaha menghancurkan sejumlah seyawa karsiogenik yang telah masuk di dalam tubuh.

Sehingga, dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa lisosom adalah sebuah organel yang mempunyai peranan lumayan penting di dalam sejumlah sel tubuh. semoga dengan adnaya pembahasan artikel ini tentang 6 fungsi lisosom dalam sel hewan dan tumbuhan bisa memberikan manfaat untuk kalian. Terima kasih dan sampai jumpa pada artikel berikutnya.

Baca Juga :   Cara Kerja Usus Besar Pada Sistem Pencernaan

Baca juga: