Contents
2 Pembelahan Meiosis : Ciri-ciri serta Tahapan Proses Pembelahan
2 Pembelahan Meiosis : Ciri-ciri serta Tahapan Proses Pembelahan – Pembelahan meiosis adalah suatu proses terjadinya pembelahan sel yang terjadi pada suatu organisme yang melakukan proses reproduksi secara generatif ataupun seksual. Pembelahan meiosis sering disebut dengan proses pembelahan sel secara reduksi, karena proses yang dihasilkan adalah sel-sel anakan dengan jumlah kromosom setengah atau separuh dari kromosom indukannya.
Pembelahan meiosis bisa terjadi dengan melalui 2 proses yaitu meiosis I dan meiosis II. Di antara proses pada meiosis I dengan proses pada meiosis II tidak terdapat tahap interfase. Berikut ini adalah penjelasan dari 2 Pembelahan Meiosis : Ciri-ciri dan tahapan proses pembelahan :
A. Tahap Meiosis I
Pada tahap ini terjadi dalam beberapa fase :
1. Profase I
Pada tahap ini, benang-benang kromatin akan mengalami proses pemendekan dan penebalan sehingga bisa membentuk sebuah kromosom. Di setiap bagian dari kromosom yang terdiri dari 2 bagian kromatid. Akan bergabung dengan homolognya sendiri. Proses tersebut biasanya dinamakan dengan proses sinapsis. Pasangan-pasangan dari kromosom yang memiliki sifat homolog terseut akan terlihat memiliki empat buah kromatid sehingga biasa dinamakan dengan tetrad.
Peristiwa penyilangan yang terjadi pada tahap profase I adalah sebagai sebab terjadinya perbedaan antara sifat yang dimilki oleh sel-sel dari hasil pembelahan sel secara meiosis. Pada tahapan profase I, telah terbagi menjadi beberapa bagian subfase yang didasarkan dari struktur dan juga tingkah laku dari kromosom. Berikut ini adapun ciri dari masing-masing subfase, yakni sebagai berikut :
- Leptoten
Kromatin yang mengalami proses kondensasi akan menjadi kromosom. Maka pada bagian masing-masing tulang akan melekat pada bagian selaput inti yang biasa disebut dengan plak (plaque). Kemudian pada bagian kromosom akan melakukan proses replikasi (penggandaan) menjadi 2 bagian, tetapi pada bagian sentromernya akan tetap menjadi 1 bagian saja sehingga disebut dengan kromatid. Ke-2 bagian kromatid masih akan dapat tersusun dengan susunan yang sangat rapat. - Zigoten
Kromosom yang memiliki sifat homolog akan melakukan sebuah proses sinapsis. Di mana proses itu akan dimulai dari bagian tepi selaput inti. Sehingga, pada seluruh bagian panjang kromosom akan saling terhubung, serta gen yang sudah sesuai dengan letaknya juga akan saling berpasangan pada setiap bagian kromosom. Pada saat ini, bagian lengan dari kromatid sendiri sudah mulai melakukan proses perenggangan sehingga pada kromosom yang memiliki sifat homolog akan terlihat menjadi serangkai 4 yang sering disebut dengan tetrad. - Pakiten
Banyaknya pembentukan beberapa bintil rekombinasi pada sepanjang bagian kromatid yang memungkinkan untuk terbentuknya sebuah chiasma. Kemudian akan disusul dengan suatu proses terjadinya pindah silang antara bagian kromosom yang memiliki sifat homolog. - Diploten
Dalam proses penggandengan bagian kromosom yang memiliki sifat homolog akan melakukan proses perenggangan meskipun demikian masih akan terjadi chiasma pada berbagai bagain suatu tempat. Dan juga akan terjadi proses peningkatan seperti pada beberapa aktivitas transkripsi untuk melakukan proses sintesis pada RNA. - Diakinesis
Bagian pada kromosom akan semakin berkondensasi. Sehingga pada ujung-ujungnya akan lepas dari bagian selaput inti, kemudian juga akan terjadi proses penghentian pada transkripsi dan chiasma yang masih akan terjadi antara kromosom yang memiliki sifat homolog.
2. Metafase I
Pada Metafase I, kromosom akan bergerak menuju bagian bidang ekuator atau bidang pembelahan, dan pada kromosom yang memiliki sifat homolog akan tetap saling bergandengan, dan juga chiasma akan tetap ada.
3. Anafase I
Pada Anafase I, kromosom yang mempunyai sifat homolog akan berpisah dan akan bergerak ke bagian kutub yang saling berseberangan, chiasma dan proses pindah silang juga akan selesai
4. Telofase I
Pada Telofase I, akan terjadi proses sitokinesis sehingga akan terbentuk 2 buah sel yang masing-masing pada bagian yang memiliki satu buah inti dengan bagian sebelah dari kromosom yang memiliki sifat homolog. Di setiap bagian kromosom mempunyai sifat homolog yang terdiri dari 2 buah kromatid. Di mana pada bagian sentromernya masih saling bergabung satu dengan yang lainnya.
B. Tahap Meiosis II
1. Profase II
Pada Profase II, biasanya diawali dengan proses pembelahan sel pada dua buah sentriol sehingga bisa menjadi dua buah bagian dan juga akan bergerak menuju bagian kutub yang saling berlawanan arah. Kemudian, pada mikrotubulus akan membentuk beberapa benang spindel dan juga akan membentuk membran inti. Selanjutnya nukleolus akan lenyap.
2. Metafase II
Pada fase Metafase II, kromatid akan bergerak menuju ke bagian bidang ekuator atau bisa disebut dengan bidang pembelahan. Beberapa benang spindel yang berasal dari bagian sentriol akan mengikat bagian sentromer.
3. Anafase II
Pada tahap Anafase II, bagian kromatid yang berpisah akan membentuk sebuah kromosom dengan memiliki bagian masing – masing sentromernya. Selanjutnya akan bergerak menuju ke bagian kutub yang saling berlawanan arah. Pada tahap ini juga akan terbentuk sebuah kromosom rekombinasi.
4. Telofase II
Pada tahap Telofase II, bagian kromosom yang telah sampai pada bagian kutub akan mengalami proses dekondensasi. Dimana proses itulah yang akan menjadi kromatin. Selain itu, juga akan terbentuk bagian selaput inti di bagian sekeliling inti tersebut oleh mikrotubulus.
Sampai disini dulu ya pada artikel kali ini membahas mengenai 2 Pembelahan Meiosis – Ciri Ciri dan Tahapan Proses Pembelahan. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Baca juga: