Contents
- 1 13 Tanah Yang Cocok Untuk Pertanian Di Pulau Jawa
- 1.1 Tanah Yang Cocok Untuk Pertanian
- 1.2 1. Tanah grumosol
- 1.3 2. Tanah mediteran
- 1.4 3. Tanah rendzina
- 1.5 4. Tanah litosol
- 1.6 5. Tanah laterit
- 1.7 6. Tanah podsolik merah kuning
- 1.8 7. Tanah alluvial
- 1.9 8. Tanah organosol
- 1.10 9. Tanah gambut
- 1.11 10. Tanah humus
- 1.12 11. Tanah latosol
- 1.13 12. Tanah regosol
- 1.14 13. Tanah argosol
- 1.15 Share this:
13 Tanah Yang Cocok Untuk Pertanian Di Pulau Jawa
13 tanah yang cocok untuk pertanian di pulau jawa – tanah yang cocok pada pertanian kadang memiliki keadaan fisik tak tandus, dalam arti subur sebab memang selalu diolah di setiap selesai musim panen dan ada pupuknya banyak yang dicampuurkan bersama tanah yang bisa dipakai menjadi penunjang kesuburan itu. Berikut ini ada 15 tanah yang cocok untuk pertanian di pulau jawa.
Tanah Yang Cocok Untuk Pertanian
Tanah pertanian adalah ujung tombak hasil pertanian yang akan dipanen. Semakin baik kualitas dari tanah, maka menjadi semakin baik juga hasil yang diperoleh. Begitupun bila semakin buruk kualitas tanah, maka menjadi semakin buruk juga hasil panen yang diperoleh.
Sehingga, tanah pada bidang pertanian mempunyai peran penting sekali. Untuk bidang pertanian, tanah disebut ideal bila memenuhi syarat sama halnya tidak ada bagian padasnya sebab bisa mengganggu gerak akar, memiliki tingkat kelembaban cukup, baik musim panas juga.
Lalu saat sudah ditanami tidak cepat memadat atau tak mudah mengeras, ada kandungan unsur yang sifatnya organik dalam tanah, keadaan pH kadang tak boleh kurang dari 7. Sehingga tanah pertanian yang dipakai sudah memenuhi kriteria bias dan cocok bila dipakai.
Berikut ini contohnya lebih detail mengenai tanah untuk pertanian dipulau jawa, antara lain :
1. Tanah grumosol
Tanah ini adalah jenis tanah yang memiliki tekstur tanah yang mempunyai kandungan lempung berkadar tinggi. Tanah ini bentuknya antara tuffa vulkanik bersama batuan induk kapur bersifat basa, jadi ada aktivitasnya. Kondisi macam inilah cocok bila dipakai bercocok tanam seperti (tanaman rumput pakan ternak dan pohon jati).
2. Tanah mediteran
Tanah ini adalah jenis tanah yang Cuma dapat dijumpai di daerah yang memiliki iklim basah dan lembab. Tanah ini dapat dibentuk menurut jenis batuan kapur yang dalamnya ada kandungan zat karbonat. Tanah tersebutt termasuk dalam ordo alfisol.
3. Tanah rendzina
Tanah rendzina adalah jenis tanah yang keadaan fisiknya memiliki tekstur lumayan kembut dan mempunyai sifat permeabilitas tinggi. Cirinya itulah yang mampu melakukan proses pengikatan pada air.
Kandungan yang ada dalam tanah mencakup unsur-unsur misalnya Ca, Mg dan zat zat lain yang memiliki kadar pH tinggi. Tanah jenis tersebut kadang cocok guna tanaman palawija serta jenis tanaman musiman.
4. Tanah litosol
Tanah litosol adalah jenis tanah yang memiliki tekstur luuamayan kasar dan bentuknya gumpalan besar. Tanah litosol termasuk ordo entisol. Proses pembentukannya kadang mengalami akibat aktivitas letusan gunung berapi, proses toptografi serta adanya perubahan iklim.
5. Tanah laterit
Tanah ini adalah jenis tanah yang memiliki kondisi suhu cenderung tinggi. Tanah tersebut bermula memiliki tingkat kesuburan paling baik, akan tetapi pengaruh dari iklim kerap ujan, sehingga unsur unsur hara terkandung dalamnya berlarut dengan air.
6. Tanah podsolik merah kuning
Tanah podsolik merah kuning ini jenis tanah yang memiliki warna merah hingga menguning, hal tersebut menandakan jenis tanah ini yang menunjukkan keadaan kekurangan kesuburannya. Proses terbentuuknya dari keadan lingkungan yang memiliki suhu relatif rendah dan curah hujan sedang tinggi.
7. Tanah alluvial
Tanah ini salah satu jenis tanah yang kondisinya masih mudah. Sebab pembentukannya dari aliran sungai dengan membawa material halus jadi endapan tersebut menjadi tanah alluvial. Kalian bisa menemukan tanah tersebut sebagai hillir sungai sebab terbawa aliran sungai bagian hulu.
8. Tanah organosol
Tanah ini menjadi bagian dai jenis tanah yang proses pembentukannya dialami sebab akibat aktivitas pelapukan maupun pembusukan bahan bahan organik. Tanah jenis ini dapat dijumpai secara mudah di rawa-rawa.
Lalu tempat yang pasti ada genanga air sepanjang waktu. Artinya organosol memiliki tekstur paling lembek sebab selalu tergenang air.
9. Tanah gambut
Tanah ini bagian dai tanah yang memiliki kandungan asam lumayan tinggi dan ada di beragam organik. Sehingga keadaan inilah yang susah dipakai menjadi cocok tanam.
Pada waktu ini yang dijalankan misalnya kelapa sawit. Jenis lainnya ialah yang tak dapat tumbuh serta berkembang sebab keasamannya yang tinggi.
10. Tanah humus
Tanah ini adalah bagian dai jenis tanah yang memiliki kandungan unsur hara lumayan tinggi. Oleh sebab itu, jenis tanah ini memiliki warna hitam. Tanah huus termasuk jenis tanah orgonosol sebab memiliki tingkat kesuburan paling baik.
11. Tanah latosol
Tanah latosol adalah jenis tanah yang proses pembentukannya dapat melakukan kegiatan dari pelapukan jenis batu metamorf serta batuan sedimen. Tanah ini memiliki tingkat perkembangan horizon paling lambat. Hal tersebut bisa dialami sebab keadaan tanah selalu basah dan lembab.
12. Tanah regosol
Tanah ini bagian dari jenis tanah yang melalui proses pembentukan sebab pelapukan benda sesudah berlangsungnya letusan gunung api. Misalnya seperti lahar, pasir dan lapili. Perkembangan yang dijalankan jenis tersebut masih baik dan sempurna.
13. Tanah argosol
Tanah argosol adalah bagian jenis tanah yang hampir mirip tanah gambut. Tanah ini dapat dijumpai daerah yang rawa rawa dengan tanah lembab dan basah. Proses pembentukannya ini disebabkan adanya sisa sisa beragam tanaman yang awalnya hidup dan terjadi pembusukan.
Jadi, bisa diambil kesimulan bahwa ada banyak tanah yang cocok dipakai pertanian. Misalnya seperti tanah grumosol, tanah ini sangat cocok digunakan untuk menanam pakan ternak sebab kandungannya kapur bersifat basa. Semoga materi ini tentang 13 tanah yang cocok untuk pertanian di pulau jawa bisa memberikan manfaat bagi kalian semua.
Baca juga: