√ Panjat Tebing │Pengertian ,  Sejarah,Teknik

Posted on

√ Panjat Tebing │Pengertian ,  Sejarah,Teknik

Panjat Tebing –  Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang olahraga panjat tebing yang akan meliputi Pengertian , sejarah dan juga tekniknya . Untuk itu langsung saja kita simak ulasan berikut ini secara seksama.

 

Pengertian Panjat Tebing

Pada dasarnya Panjat Tebing  adalah  suatu olahraga yang mengkhususkan kelenturan dan kekuatan tubuh, kepandaian  dan juga  kemampuan baik menggunakan  peralatan maupun tidak dalam menyiasati tebing tersebut sendiri dengan memanfaatkan cacat batuan.

Sejarah Olahraga Panjat Tebing

Pada dasarnya panjat tebing adalah bagian dari olahraga Mendaki ( Naik ) Gunung.  Ketika  melakukan pekerjaan naik gunung, destinasi utama dari pendakian  adalah  puncak gunung. Akan tetapi  tidak selamanya pemanjatan berjalan  dengan mulus , terkadang terdapat tebing di depan jalur pemanjatan yang  harus  dilalui untuk sampai  di puncak Gunung.

Pada awal tahun 1910 , panjat tebing mulai dikenal di area Eropa tepatnya di pegunungan Alpen. Akan tetapi  pada waktu tersebut panjat tebing masih menggunakan  cara – cara yang  primitif ( tanpa pertolongan alat ). Panjat tebing menggunakan  tali dan perangkat lainnya mulai digunakan  sekitar tahun 1920 -an. Sebagian besar penggemar olahraga fanatik ini dari kalangan Militer. Olahraga ini mengalami peradaban pesat pada tahun 1930, dimana semua pemanjat tidak sedikit melakukan pekerjaan menaiki tebing – tebing kecil, menengah hingga  besar di area pegunungan Alpen.

Olahraga ini lantas terganggu pada saat  terjadi PD II. Jumlah pemanjat merasakan penurunan drastis. Akan tetapi  setelah  PD II usai, olah raga ini merasakan perkembangan yang lumayan signifikan. Hal tersebut  ditandai dengan semakin banyaknya peralatan panjat yang terdapat di pasaran dan untuk pemanjat yang perlu peralatan panjat tebing tidak mengalami kendala untuk mendapatkannya. Hingga  pada tahun 1970 – olahraga panjat tebing terus merasakan perkembangan. Kebanyakan pemanjat  berasal dari negara Amerika dan Inggris yang sebelumnya menggunakan  teknik dan sistem yang berbeda – beda tiap negara , namun  akhirnya mereka saling bertukar sistem dan kiat yang kemudian digunakan  secara bersama.

Teknik beda yang dikenal pada olahraga panjat tebing  adalah  teknik yang di perkenalkan oleh pemanjat dari negara Prancis. Teknik dari Prancis ini lebih mengarah pada seni olahraga murni panjat tebing yang lantas teknik ini tidak sedikit dipakai  dalam olahraga – olahraga panjat tebing atau panjat dinding.

Pada tahun 1980 olahraga Panjat Tebing sah lepas dari induknya yaitu  Mendaki Gunung dan menyusun wujudnya sendiri menjadi Olah Raga Panjat Tebing.

 

Sistem Pemanjatan

Berikut ini adalah sistem pemanjatan dalam olahraga panjat tebing :

Himalayan system

Pemanjatan system Himalayan adalah  pemanjatan yang dilakukan  dengan teknik terhubungnya antara titik start ( ground ) dengan pitch / terminal terakhir pemanjatan, hubungan antara titik start dengan pitch dengan  menggunakan tali transport, dimana tali tersebut berfungsi supaya  hubungan antara team pemanjat dengan team yang  berada dibawah dapat  terus dilangsungkan tali transport ini bermanfaat juga sebagai lintasan peralihan team pemanjat pun sebagai jalur suplai perlengkapan ataupun yang lainnya

Alpen system

Lain halnya dengan system diatas, jadi antara titik start dengan pitch terakhir sama sekali tidak terhubung dengan tali transpot, sampai – sampai jalur pemanjatan  sebagai jalur perjalanan yang tidak akan di lalui kembali oleh team yang berada dibawah. Maka pendakian dengan sistem ini benar – benar mesti matang perencanaanya karena  semua keperluan yang menyokong dalam pendakian tersebut harus  di angkut disaat  tersebut juga.

Tehnik Pemanjatan

  • Free Climbing adalah tehnik memanjat yang hanya memakai  keterampilan tangan dan kaki, sedangkan peralatan hanya dipakai  untuk mengamankan diri pemanjat itu sendiri jika  jatuh dan tidak dipakai  untuk menambah ketinggian. Biasanya dipakai  pada lomba memanjat.
  • Bouldering yaitu Tehnik pemanjatan yang dilakukan pada tebing – tebing pendek secara rutinitas, biasanya di lakukan untuk melatih kemampuan seorang climber.
  • Soloing adalah Tehnik pemanjatan yang dilakukan baik tebing pendek maupun  tinggi dengan sendiri tanpa menggunakan peralatan.
  • Aid ( Artificial ) Climbing yaitu biasanya pada tehnik pemanjatan ini, pemanjat menggunakan secara langsung peralatan untuk menambah ketinggian pemanjatannya. Biasanya di pakai pada pembuatan jalur.

Teknik Dasar Panjat  Tebing

Teknik pendakian di kelompokkan cocok dengan bagian dengan tebing yang di manfaatkan untuk memperolah  gaya andalan dan pegangan, yaitu  :

  • Face Climbing

Yaitu mendaki pada permukaan tebing dimana masih ada tonjolan atau rongga yang mencukupi sebagai pijakan kaki atuapun  pegangan tangan

 

  • Friction / Slab Climbing

Teknik ini mengandalkan gaya gesekan sebagai gaya penumpu

  • Fissure Climbing

Teknik ini memanfaatkan celah yang digunakan oleh anggota badan yang seolah – olah bermanfaat sebagai pasak Dengan teknik demikian dan sejumlah pengembangan, di kenal teknik – teknik berikut :

  1. Jamming

Teknik mendaki dengan memanfaatkan celah yang tidak begitu lebar. Jari – jari tangan, kaki atau tangan dapat  dimasukkan   / diselipkan pada celah hingga  seolah – olah serupa pasak

  1. Chimneying

Teknik mendaki celah vertikal yang lumayan besar. Badan masuk di antara celah dan punggung menempel di salah satu sisi tebing. Sebelah kaki menempel pada sisi tebing depan, serta sebelah lagi menempel ke sisi tebing belakang. Kedua tangan di taruh menempel pula dan menolong mendorong  dan juga  menolong menahan berat badan.

  1. Bridging

Teknik mendaki pada celah vertikal yang lebih banyak ( gullies ). Caranya dengan menggunakan  kedua tangan dan kaki sebagai pegangan pada kedua celah tersebut. Posisi badan mengangkang kaki sebagai tumpuan di tolong juga tangan sebagai penjaga keseimbangan.

  1. Lay back

Teknik mendaki pada celah vertikal dengan menggunakan tangan dan kaki. Pada kiat ini jari tangan mengait tepi celah tersebut  dengan punggung oleng dengan  sedemikian rupa untuk menanam kedua kaki mendorong kedepan dan lantas bergerak naik silih berganti.

  1. Hand traverse

Teknik mendaki pada tebing dengan gerak menyamping ( horizontal ). Hal ini dilaksanakan jika  pegangan yang ideal paling minim dan untuk mendaki vertukal sudah  tidak memungkinkan lagi. Teknik ini paling rawan, dan  juga tidak sedikit memakan tenaga karena  seluruh berat badan bertumpu pada tangan, sedapat barangkali pegangan tangan ditolong dengan pijakan kaki ( ujung kaki ) agar  berat badan dapat  terbagi lebih rata.

  1. Mantelself

Teknik mendaki tonjolan – tonjolan (  teras – teras kecil ) yang letaknya sedikit  tinggi akan tetapi  lumayan besar untuk  di andalkan untuk lokasi brdiri selanjutnya. Kedua tangan digunakan untuk berat badan di tolong dengan pergerakan kaki.  Jika  tonjolan – tonjolan tersebut  setinggi paha atau dada maka posisi tangan berubah dari unik menjadi mengurangi untuk mengangkat berat badan yang di tolong dengan desakan kaki.

Sebagaimana panjat tebing merupakan memanfaatkan cacat batuan untuk  menambah elevasi sehingga seorang pemanjat di tuntut berani, teliti dan  juga terampilpun dalam keterampilan berfikir yang tepat dalam beraksi dengan suasana yang terbatas untuk menciptakan keputusan menyiasati dan juga  memecahkan persoalan yang di hadapi secara tepat, cepat dan aman.

 

Semoga penjelasan di atas mengenai √ Panjat Tebing │Pengertian ,  Sejarah,Teknik dapat bermanfaat dan juga berguna untuk kalian semua , terimakasih .

Baca Juga :